Tarikat secara harfiyah artinya jalan. Sedangkan secara istilah tarikat adalah sistem dalam rangka mengadakan latihan jiwa, membersihkan diri dari sifat - sifat yang tercela dan mengisinya dengan sifat - sifat terpuji dan memperbanyak dzikir dengan penuh ikhlas semata - mata untuk mengharap bertemu dan bersatu secara ruhaniah dengan Tuhan. Tarikat adalah sarana yang dilalui oleh seseorang yang menghendaki wushul kepada Allah SWT.
Pada dasarnya tarikat untuk sampai kepada Allah sangat banyak jumlahnya bahkan ada yang mengatakan bahwa jumlahnya sebagaimana jumlah keluar masuknya nafas. Di Indonesia tarikat yang banyak berkembang adalah qadiriyah, naqsabandiyah, khalwatiyah, khalidiyah, dll. Tarikat - tarikat ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Disamping tarikah diatas ada ajaran tasawuf di Indonesia yang berkembang dengan pesat yaitu Shalawat Wahidiyah. Shalawat Wahidiyah lahir di Kediri tepatnya di Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadhdharah. Pondok ini didirikan oleh KH Moehammad Ma'roef Qs. wa RA salah satu murid dari Syaikh Khalil Bangkalan Madura. Shalawat wahidiyah ini dita'lif oleh putranya yang bernama KH Abdoel Madjid Ma'roef QS wa RA sekitar tahun 1962M.
Sebagaimana dikisahkan bahwa shalawat ini dita'lif oleh beliau karena beliau mendapatkan alamat ghaib yaitu supaya beliau menyelamatkan umat manusia. Beliau lalu riyadlah dengan mmperbanyak bacaan shalawat sampai akhirnya lahirlah darii ta'lifan beliau shalawat wahidiyah dan ajarannya.
Shalawat wahidiyah memberi faedah yaitu menjernihkan hati dan ma';rifat billah. Shalawat ini tersebar luas di wilayah Indonesia bahkan sampai diluar negeri.
Dari sisi ajaran dan fungsinya maka shalawat wahidiyah ini bisa dikategorikan shalawat meskipun penamaannya bukanlah dengan nama tarikat. Kajian ini bisa ditemukan dalam penelitian Shahi Huda dalam bukunya Tasawuf Kultural dan juga Van Bruinessen dalam buku Kitab Kuning.
Meski shalawat wahidiyah pernah mengalami penentangan dari para ulama khususnya meereka yang ada dalam Nahdlatul Ulama' namun shalawat wahidiyah telah secara resmi dan legal diakui pemerinatah dan bukan termasuk ajaran yang menyimpang. Selain itu ternyata pada dekade akhir ini dibawah kepemimpinan putra KH Abdoel Madjid Ma'roef QS wa RA yaitu KH Abdoel Latief Madjid RA wahidiyah telah mengalami perkembangan yang pesat dan mencapai jumlah yang sangat luar biasa. Shalawat ini telah menyebar keseluruh Indonesia dan diluar negeri. Allahu A'lam
Komentar
Posting Komentar