“Malapetaka
menimpa binatang selain manusia karena mereka tidak dapat berbicara, dan
menimpa manusia karena mereka terlalu banyak bicara” (Sokrates)
Binatang diciptakan tanpa kemampuan bicara layaknya manusia. Meski
beberapa binatang dapat menirukan gaya bicara manusia tetapi sejatinya itu
bukanlah bicara sebagaimana yang dimiliki manusia.
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik diantara
makhluk yang lain. Oleh karenanya manusia harus banyak bersyukur atas segala
nikmat yang telah diberikan kepadanya dengan menggunakan nikmat tersebut sesuai
apa yang dikehendaki Sang Pemberi nikmat (Allah). Salah satuu bentuk nikmat yang
harus di syukuri adalah nikmat berbicara.
Sokrates mengingatkan kepada kita bahwa malapetaka menimpa binatang
selain manusia karena mereka tidak dapat berbicara. Binatang seperti sapi
misalnya tidak bisa berbicara saat mereka tidak lagi bisa berjalan karena
kepayahan saat menarik gerobak, membajak sawah atau yang lainnya. Sementara si
pemiliknya tetap memaksanya untuk bekerja tanpa mempedulikan bagaimana
keadaannya demi meraup pundi rupiah sebagai pemenuh kebutuhannya. Seekor burung
tanpa berdaya tingggal di sangkar tanpa bisa mengekspresikan kebutuhan
biologisnya karena keserakahan manusia yang ingin menikmati keindahan warna dan
siulannya. Mereka mengalami malapetaka dan ke ‘sialan’ itu oleh karena ketidak
mampuannya untuk mengungkapkan maksud hatinya dengan Bahasa lisannya.
Disisi lain Sokrates juga mengingatkan kepada kita bahwa malapetaka
akan menimpa manusia karena mereka terlalu banyak berbicara. Berbicara memang
satu kelebihan manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain. Akan tetapi
tanpa disadari seringkali manusia tertimpa malapetaka hanya karena persoalan
mulut yang ‘kesleo’ saat bicara.
Oleh karenanya bicara boleh kita lakukan dan harus dilakukan,
tetapi kapan kita bicara, berapa kadar bicara yang kita keluarkan haruslah kita
control sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi diri kita. Berbicaralah saat di
butuhkan dan seperlunya saja. Usahakan dalam berbicara kita menggunakan Bahasa yang
baik dan sopan. Jangan berbicara dengan Bahasa yang dapat menyinggung orang
lain. Hindarkan berbicara saat sedang marah, karena dalam kondisi marah emosi
seringkalii tidak terkontrol sehingga bisa menimbulkan kata yang semestinya
tidak kita ucapkan.
Berbicaralah yang baik atau diamlah. Saat kita bisa memberikan
manfaat kepada orang lain dengan berbicara maka berbicaralah. Jika tidak, maka
diamlah. Saat marah lebih baik anda diam. Karena disaat seperti itu diam adalah
emas. Semoga bermanfaat… Amin
Komentar
Posting Komentar