Pesantren dan Mithologi Ilmu Ladunni
Sebagai salah satu sistem pendidikan Islam tradisional di
Indonesia, pesantren memiliki ciri khas dan keunikan sendiri yang membedakannya
dari model pendidikan lainnya. Pesantren menjadi satu model pendidikan yang
layak untuk terus diikuti perkembangannya sampai era modern seperti saat ini.
Pada era modern seperti sekarang, kita banyak menemukan model pendidikan
pesantren dengan beragam model pengembangannya. Ada pesantren yang tetap
mempertahankan keasliannya dengan menggunakan model sorogan dan bandongan
sebagai metode pengajarannya. Ada juga yang telah mengambil lompatan untuk
membuka lembaga-lembaga pendidikan umum sebagai upaya untuk menjembatani para
santri yang ingin mendapatkan tambahan ilmu umum. Sebagian lain ada yang
menjadikan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa kesehariannya.
Sebagai salah satu model pendidikan tertua, pesantren juga tidak
lepas dari cerita yang bagi sebagian orang modern disebut sebagai mitos. Misalnya,
ada kepercayaan bahwa sebagian kyai memiliki kelebihan mistis seperti bisa
terbang di awan, berjalan di atas air dan tidak terkecuali ada kepercayaan
bahwa ada sebagian kyai yang mendapatkan ilmu ladunni.
Di pesantren umumnya dipercaya bahwa ada sebagian kyai atau putra
kyai yang mendapatkan ilmu tanpa proses belajar. Ilmu ini disebut dengan ilmu
ladunni, yaitu ilmu yang secara langsung diwariskan oleh Allah kepada hamba-Nya
yang dikehendaki.
Dalam cerita yang berkembang di kalangan pesantren, orang-orang
yang dikehendaki mendapatkan ilmu ladunni ini, adalah orang-orang khusus yang
secara sungguh-sungguh melakukan amal shalih, riyadhah dan mujahadah sehingga
ia mencintai Allah dan Allah mencintai dia. Saat Allah mencintai orang
tersebut, maka Allah akan membuka rahasia dari sebagian rahasia-Nya kepada
hamba tersebut.
Ilmu ladunni dianggap sebagai ilmu yang irasional dan sulit
diperoleh oleh manusia pada umumnya. Setidaknya inilah yang selama ini
berkembang di tengah pesantren. Ilmu ladunni dianggap sebagai mithos yang tidak
mungkin bisa diraih oleh orang-orang awam pada umumnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Muhammad Luthfi Ghozali memiliki
pandangan yang berbeda. Dia mengatakan bahwa ilmu ladunni bukanlah sesuatu yang
bersifat mithos. Ilmu ladunni itu nyata adanya dan semua orang bisa
memperolehnya.
Muhammad Luthfi al-Ghozali dalam hal ini tidak membatasi ilmu
ladunni sebagai ilmu yang bersifat religius semata. Akan tetapi, menurut
pemahamannya, ilmu ladunni boleh saja berupa teori-teori ilmiyah yang logis,
rasional dan aplikatif. Ilmu ladunni merupakan kemudahan-kemudahan kehidupan yang
diberikan Allah kepada hamba-Nya yang shalih dan beriman.
Komentar
Posting Komentar