Penghalang Wushul dan Musyahadah


Penghalang Wushul dan Musyahadah

Hal yang menjadi impian dari seorang salikin adalah saat ia mampu wushul ke hadlrah ilahiyyah dan musyahadah. Wushul adalah sampainya seorang salik pada tujuan yang diinginkannya, yakni Allah Swt.

Tidak ada tujuan yang diharapkan oleh seorang yang menuju kepada Allah melainkan ia bisa wushul kepada-Nya. Untuk menuju pada tujuan ini diperlukan perjalanan panjang yang penuh dengan liku-liku. Ada jebakan-jebakan yang apabila seorang salikin tidak waspada atau tidak mendapatkan bimbingan dari guru ‘mursyid’, boleh jadi dia akan terjerumus pada laku yang salah.

Menurut para sufi, ada dua penghalang yang menyebabkan seseorang tidak bisa wushul dan musyahadah, yakni jeleknya makanan dan menyakiti makhluk. Seorang salik diharapkan benar-benar selektif dalam memasukkan makanan ke dalam perutnya. Mengapa demikian?


Bagi kaum sufi, makanan yang masuk ke dalam perut memiliki pengaruh yang sangat besar. Makanan itu akan berubah menjadi darah dan daging yang nantinya berpengaruh pada sikap dan perilaku yang dilakukan seseorang.

Darah dan daging yang berasal dari makanan yang haram dan buruk, akan menuntut anggota tubuhnya untuk melakukan kemaksiatan. Selain itu, darah yang mengalir ke seluruh tubuh yang terdiri dari sesuatu yang haram menyebabkan hati tertutup dan lalai dari mengingat Allah Swt. Itulah sebabnya, para salik dan sufi sangat berhati-hati dalam memasukkan sesuatu ke dalam perutnya.

Hal kedua yang bisa menjadi penghalang seorang wushul dan musyahadah adalah menyakiti makhluk. Makhluk di sini tidak hanya manusia, melainkan seluruh ciptaan-Nya. Karena itu mereka selalu bersikap hati-hati dalam semua urusan dan tidak mau tergesa-gesa dalam mengambilo sikap. Hawatir kalau-kalau apa yang dilakukannya bisa menyakiti hati orang lain dan bahkan makhluk lain meskipun hanya rumput misalnya.


Komentar