Menuntut Ilmu Sepanjang Hayat
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Artinya: Rasulullah saw bersabda: Menuntut ilmu itu wajib atas setiap
muslim lelaki dan perempuan mulai dari buaian hingga liang lahat.
Menuntut ilmu penting artinya bagi setiap muslim, bahkan menurut hadits
Rasulullah saw. sebagaimana di atas, hukumnya
adalah sangat wajib. Huruf ta’ pada lafadz “faridhah” sebagaimana
redaksi hadits tersebut bukan untuk menunjuk kepada arti perempuan, akan tetapi
untuk menunjukkan arti “mubalaghah”, artinya sangat.
Jadi, menuntut ilmu itu sangat wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. Mengapa demikian? Padahal kalau kita memperhatikan perintah Allah yang lain semisal shalat, zakat, puasa, haji serta perintah lainnya, sifatnya hanya wajib tidak ada imbuhan sangatnya.
Ini menunjukkan
bahwa peran ilmu dalam kehidupan manusia sangatlah penting, bahkan menjadi
penentu. Sebagai contoh sederhana saja, seorang ibu rumah tangga yang ingin
membuat satu masakan, tentu membutuhkan ilmu tentang masakan tersebut. Apa saja
bumbu-bumbu yang dibutuhkan, bagaimana resepnya, proses memasaknya bagaimana,
hingga bagaimana cara penyajiannya supaya lebih menarik minat.
Tidak bisa
dibayangkan jika seorang juru masak tidak mengetahui resep, cara memasak dan
sebagainya tentang makanan yang ingin dibuatnya. Pasti masakan itu tidak akan
bisa selesai dan tersaji sebagaimana harapan.
Nah, itulah
mengapa ilmu sangat diwajibkan bagi setiap muslim. Ilmu menjadi penentu
diterima atau tidaknya amal perbuatan yang dikerjkan oleh seseorang. Tanpa ilmu,
amal akan sia-sia, tidak sah, lebih jauh lagi tidak diterima Allah swt.
Lantas kapan
waktu untuk menuntut ilmu itu? Waktu untuk menuntut ilmu itu sepanjang hayat. Artinya
selama manusia masih bisa bernafas, ada kewajiban yang melekat dalam dirinya
untuk menuntut ilmu. Apapun jenis ilmu itu.
Ilmu Allah swt.
di dunia ini terbentang luas. Bahkan jika kita ingin menulis seluruh ilmu
Allah, maka kita tidak akan mampu untuk menuliskannya secara keseluruhan meski
kita menggunakan seluruh usia yang kita punya. Bahkan, seandainya lautan
dijadikan tinta, pepohonan dijadikan sebagai penanya, untuk menuliskan ilmu
Allah, pasti semua itu akan habis sebelum habis ilmu Allah, meski didatangkan
lagi tujuh lautan dan pepohonan yang sama.
Tidak ada kata
terlambat untuk belajar. Selama nafas masih berhembus, maka disitu ada
kesempatan dan waktu bagi kita untuk menuntut ilmu. Jangan pernah merasa lelah
dan letih untuk menuntut ilmu. Ilmu adalah kebutuhan bagi kita semua untuk
meraih hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
Penyesalan hanya
bagi mereka yang terlambat. Banyak orang menyesal di dalam hidupnya, karena
mereka telah menyia-nyiakan waktu luangnya di masa muda untuk menuntut ilmu. Masa
tua dihabiskan dalam keterpurukan karena kebodohan menyia-nyiakan waktu di masa
mudanya.
Komentar
Posting Komentar