Senin, 21 September 2020

أقسام الكلمات العربية

 

أقسام الكلمات العربية



الكلمات فى اللغة العربية تنقسم إلى ثلاثة أقسام، وهي الإسم والفعل والحرف. أما الإسم فهو ما دل على معنى فى نفسه غير مقترن بالأزمنة الثلاثة مثل كتاب، كراسة، محمود، حيوان وغير ذلك. فالإسم له علامات:

1.   جواز التنوين مثل كتابٌ، محمودٌ، حصانٌ

2.   جواز أل مثل الجهاد، المكتبة، الكرسي

3.   جواز دخول حرف الجر مثل مررت بزيد، كتبت بالقلم، أكلت بالملعقة

4.   جواز اعراب الجر مثل بالرجل، فى المساجد، مع الإمام

Sabtu, 19 September 2020

Kehidupan Awal Setelah Menikah

 

Kehidupan Awal Setelah Menikah



Di awal pernikahannya bapak dan ibu hidup dengan penuh perjuangan. Mereka tinggal bersama di rumah Mbah Misdi (ayah dari ibu). Kendati tinggal serumah, namun bapak dan ibu telah memasak sendiri karena memang Mbah waktu itu juga harus merawat saudara-saudara seayah dari emak.

Bapak dan ibu hidup seadanya, hanya dengan modal “manjing” dan buruh di rumah orang. Bapak dan ibu gigih berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi demi menyambung hidupnya. Berangkat petang, pulang tengah hari dan berangkat lagi hingga menjelang petang sudah menjadi makanan sehari-hari. Letih-lelah dijalani bersama demi bahtera rumah tangga baru yang sedang dibangunnya.

Modal Yakin

 

Modal Yakin



Salah satu keputusan terpenting dalam hidup adalah menikah. Banyak orang mudah menjatuhkan pilihan dalam berpacaran, namun tidak dengan menikah. Menikah merupakan satu tahapan sakral dalam perjalanan hidup manusia untuk mengarungi babak baru dari perjalanan hidunya. Babak baru yang akan menjadikannya tetap hidup setelah kematiannya dengan melahirkan generasi penerus yang melanjutkan nasabnya.

Bapak menikah di usianya yang menurut cerita beliau berkisar di usia 25 tahun. Sebagaimana saya tulis di artikel sebelumnya, beliau dijodohkan oleh KH. Bishri. Menurut cerita beliau, ada empat nama yang disodorkan oleh Abah Bishri waktu itu untuk bapak pilih. Akan tetapi, sebagai seorang santri, bapak tidak berani memilih. Beliau hanya memasrahkan kepada Abah Kyai untuk memilihkan mana yang sekiranya tepat bagi beliau. Dan pilihan beliau (Abah Bishri) jatuh pada ibu, (Syamsiyah) putri dari Mbah Misdi dengan almarhumah Mbah Siti Romelah.

Nopo Bade Dados Tiyang Mriki?

 

Nopo Bade Dados Tiyang Mriki?



Perjalanan hidup bapak selama mondok di Pesantren Mamba’ul ‘Ulum penuh dengan lika-liku. Banyak hal yang harus dilalui demi untuk menggapai cita-citanya belajar ilmu agama. Ilmu yang diminatinya semenjak masih kecil.

Karena berangkat dengan segala keterbatasan, bapak banting tulang untuk mempertahankan hidup, sekedar untuk mengganjal isi perut dengan bekerja/kasab di tetangga pondok, dan terakhir “ngenger” di kediaman Mbah Baijuri.

Bapak mau kerja apapun asal halal dan tidak menggannggu jam “ngaji” di pondok. Jika ada benturan dengan jam ngaji bapak lebih baik meninggalkan pekerjaan itu meskipun sangat membutuhkannya. Ini menjadi prinsip yang tertanam di hatinya karena tujuan utamanya adalah belajar ngaji di pondok, bukan untuk bekerja mencari uang.

Rabu, 16 September 2020

Teori Penerjemahan

 

Teori Penerjemahan

Sebuah Pengantar dalam Mata Kuliah Terjemah Indonesia Arab



Penerjemahan merupakan kegiatan untuk mengalihkan makna dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan para penuntut ilmu yang memiliki kendala dalam memahami bahasa tertentu ke dalam bahasa yang lebih dipahaminya.

Dalam mata kuliah terjemah Indonesia-Arab, maka penerjemahan dilakukan sebagai upaya untuk memindahkan/mengalihkan makna dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab. Pada kasus ini, bahasa Indonesia berlaku sebagai bahasa sumber, sedang bahasa Arab sebagai bahasa sasaran.

Bahasa sumber merupakan bahasa asal dimana kita ingin mengalihkan bahasa tersebut ke bahasa lain, sedang bahasa sasaran adalah bahasa yang kita tuju. Bahasa Indonesia adalah bahasa asal yang ingin kita alihkan ke bahasa Arab sebagai bahasa sasaran/tujuan.

Minggu, 13 September 2020

Goro-Goro Endas

 

Goro-Goro Endas



Sebagai santri yang ngenger, kerja apapun dilakukan oleh Bapak, asalkan bisa makan dan tidak mengganggu proses belajarnya. Mulai dari kerja sekedar membersihkan lingkungan rumah, sampai membantu bekerja di sawah dan lainnya.

Bapak adalah tipe orang yang mau bekerja apa saja tanpa meremehkan setiap pekerjaan. Bagi beliau asal halal dan tidak merendahkan martabat dengan meminta-minta/mengemis, semua pekerjaaan itu tetap mulia. Hanya saja memang ada sebagian orang yang menganggap pekerjaan lain sebagai pekerjaan rendah, misalnya karena dianggap mengotori badan, baju dan sebagainya. Tetapi, sesungguhnya semua pekerjaan itu asal halal dan tidak membuat “cacat diri” adalah pekerjaan mulia.

Sabtu, 12 September 2020

Mondok Sambil Kasab Lan Ngenger

 

Mondok Sambil Kasab Lan Ngenger



Sebagai santri pondok tugas utama bapak adalah belajar dan mengaji. Mempersiapkan dengan sebaiknya kualitas diri agar sepulang dari pondok bisa bermanfaat dan memberikan warna bagi kehidupan masyarakatnya. Hal ini semestinya ada dalam pribadi tiap santri yang sedang menempa diri di pondok.

Dalam bahasa Arab pondok diistilahkan dengan kata معهد yang merupakan bentuk isim makan, bisa juga isim zaman. Jika dianggap sebagai isim makan, maka maknanya adalah tempat berjanji, sedangkan bila disebut sebagai isim zaman maknanya adalah waktunya berjanji/masa berjanji.

Pondok merupakan tempat berjanji seorang murid untuk patuh, taat pada ustadznya serta tempat megikat janji pada dirinya, keluarga, masyarakat dan ustadznya untuk menuntut ilmu sebaik-sebaiknya. Meluangkan sebagian besar waktunya untuk mengkaji kitab suci serta seluruh kitab-kitab agama untuk mendapatkan pemahaman yang benar mengenai tuntunan hidup yang sesungguhnya. Pondok bukan sekedar tempat untuk berpindah tidur dan makan. Sekedar mencari tempat “melek-an” tanpa muthala’ah dan hafalan.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...