Selasa, 16 Februari 2021

“Cegukan” yang Tak Kunjung Mereda

 

“Cegukan” yang Tak Kunjung Mereda



Pasca operasi kepala yang dijalaninya setelah peristiwa kecelakaan, Alhamdulillah bapak bisa menjalani aktifitasnya sehari-hari sebagaimana biasanya. Tentunya, aktifitas tersebut tidak persis dengan sebelum kecelakaan tersebut. Tenaga bapak banyak berkurang, namun semangatnya sepertinya tidak pernah berkurang.

“Trauma” atas kejadian tersebut menghantui pikiran ibu, sehingga tidak lagi mengizinkan bapak untuk mengendarai sepeda motor. Jika hendak bepergian agak jauh, maka anak-anaknyalah yang mengantarnya ke mana beliau hendak pergi.

Meski kondisinya sudah tidak se ‘fit’ dulu, namun semangat beliau tidak pernah surut. Beliau tetap aktif di madrasah, pondok dan semua jama’ah yang beliau ikuti, mulai dari yasinan, tahlil, khotmil qur’an hingga mujahadahnya. Selain itu, beliau masih tetap beraktifitas sehari-hari di sawah dan di kebun.

Sabtu, 13 Februari 2021

Menjadi DPL KKN VDR di Tengah Pandemi

 

Menjadi DPL KKN VDR di Tengah Pandemi

Oleh: Muhamad Fatoni



Awal tahun 2020 sejumlah Negara di dunia dihebohkan dengan munculnya virus baru di Wuhan China. Berita yang tersebar di berbagai media sosial mengabarkan betapa dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh virus tersebut. Wuhan seolah yang sebelumnya ramai, berubah menjadi kota mati. Banyak dikabarkan mayat bergelimpangan di jalan sebagai akibat dari mewabahnya virus tersebut.

Pada awalnya, Negara-negara lain tidak sebegitu panic dengan berita tersebut. Virus yang selanjutnya akrab disebut dengan Corona itu, dianggap tidak akan menyebar ke Negara lain. Namun nyatanya, diluar dugaan virus ini menyebar begitu cepat di hampir seluruh Negara-negara dunia, hingga ditetapkan sebagai pandemic dunia. Ya, Pandemic Covid-19.

Sabtu, 30 Januari 2021

Ora Ono Wong Mati Goro-Goro Mulang

 

Ora Ono Wong Mati Goro-Goro Mulang



Artikel dengan judul serupa pernah penulis angkat beberapa waktu lalu. Meski judulnya sama tentu ada sisi-sisi berbeda yang penulis sajikan dalam artikel kali ini. Artikel yang khusus penulis susun sebagai upaya untuk mengenang almarhum bapak.

Selama hidupnya bapak tidak bisa dipisahkan dari pengabdiannya di madrasah baik di lingkungan masjid desa kami tinggal dan juga di pondok, tempat dimana bapak pernah “nyantri dan nyadong” barokah dari kyai. Tempat yang tentunya sangat lekat dengan pribadi bapak, meski tidak pernah terucap dengan kata. Terbukti, hingga menjelang wafatnya bapak masih tercatat aktif sebagai “guru ngaji” di sana.

Ya, bapak memang orang yang “getol” dalam menularkan apa yang dititipkan kepadanya berupa “ilmu” kepada generasi muda. Bapak tidak pernah mengenal lelah untuk mengajar. Bahkan disaat usianya yang senja, beliau masih semangat untuk mengajar.

Jumat, 29 Januari 2021

Babak Kedua Kehidupan Bapak

 

Babak Kedua Kehidupan Bapak



Babak kedua kehidupan bapak dimulai setelah kembalinya bapak ke alam sadarnya pasca kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya. Demikian saya menyebutnya. Mengapa? Karena persis setelah kecelakaan tersebut, bapak masih menjalani aktifitas sebagaimana sebelumnya, namun ada beberapa aktifitas yang kemudian dilepasnya karena memang kondisi yang tidak memungkinkan.

Rasa syukur tentu semestinya kami sekeluarga lakukan mengingat pertolongan yang besar di balik ujian berat tersebut. Bapak masih diberikan kesempatan untuk kembali berkumpul bersama keluarga, mendampingi dan mendidik keluarga, tentu dengan kemampuan yang masih tersisa.

Benar apa yang disampaikan pak Endro waktu itu, bahwa pasca operasi tentu bapak tidak bisa kembali sebagaimana semula. Ibarat tulang yang telah retak, meskipun telah dilakukan operasi atau “sangkal putung,” tetap saja tidak akan sempurna sebagaimana pada awalnya.

Kamis, 28 Januari 2021

KKN VDR Gel-1 2021

 

KKN VDR Gel-1 2021

IAIN Tulungagung, Kampus Dakwah dan Peradaban



Awal 2021 menjadi moment kedua bagi saya mendampingi mahasiswa KKN Virtual Dari Rumah yang dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN Tulungagung. Pemilihan model KKN VDR ini tentu tidak bisa dilepaskan dari kondisi yang saat ini masih belum memungkinkan untuk dilaksanakannya KKN dengan model sebelumnya mengingat pandemic Covid-19 masih menunjukkan grafik yang belum bersahabat.

Tentu ada hal-hal yang dirasa kurang dibanding dengan KKN sebelumnya. Namun, kenyataan ini tidak boleh menyurutkan semangat mahasiswa dan DPL dalam menjalankan kerja-kerja pengabdian untuk memberikan warna di tengahnya beragam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dengan wilayah yang membentang luas dari Sabang sampai Merauke.

Rabu, 27 Januari 2021

Bapak Kembali Ke Dunia

 

Bapak Kembali Ke Dunia



Kecelakaan yang terjadi waktu itu benar-benar membuat keluarga merasa shock, pasalnya kejadian itu merupakan kecelakaan berkendara bapak untuk pertama kalinya. Kecelakaan yang menyebabkannya tidak lagi diizinkan berkendara motor hingga akhir hayatnya.

Cukup lama bapak mengalami koma di rumah sakit dan dilanjutkan ke-“tidak sadaran”-nya di rumah. Bapak yang saat itu harus menjalani operasi di bagian kepala kanannya karena ada pembekuan darah di kepala harus rela kehilangan sebagian batok kepalanya. Dengan petunjuk dokter batok kepala itu dikubur terlebih dahulu di maqbarah sebelum akhirnya lima belas tahun kemudian bapak menyusulnya.

Saya tidak ingat persisnya berapa bulan bapak tidak sadarkan diri. Hanya ingat lama sekali. Bahkan saat bapak ditanya kejadian sebelum mengalami kecelakaanpun bapak tidak ingat. Padahal menurut cerita dari keluarga,-karena saya tidak di rumah kala itu, bapak baru saja mengikuti khatmil qur’an di tetangga rumah, tepatnya di rumah adik dari mbah putri saya yang telah meninggal saat ibu masih kecil.

Selasa, 26 Januari 2021

Tak Semua yang Mengulurkan Tangan, Bermaksud Menolongmu

 

Tak Semua yang Mengulurkan Tangan, Bermaksud Menolongmu



Artikel ini ditulis bukan untuk menyudutkan seseorang, merasa kecewa dengan takdir, atau memengaruhi seseorang untuk bersikap “su’udzzan” pada setiap orang yang mengulurkan tangannya. Artikel ini sekedar sebagai bahan bagi kita dan para pembaca untuk bijak dalam menyikapi setiap peristiwa, apapun bentuknya, dengan berusaha positif thinking bahwa semua yang terjadi merupakan bagian dari skenario takdir-Nya dengan segudang hikmah di baliknya.

Kecelakaan tersebut memberikan pelajaran kepada kami sekeluarga bahwa seberapapun berharganya harta, namun kesehatan lebih utama dan berharga. Kami keluarga sederhana dengan berbagai keterbatasan materi. Bapak dan kakak sedikit demi sedikit menyisihkan penghasilannya untuk membeli ternak sebagai tabungan.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...