Mensikapi “Riuh Canda” Anak-anak di Tempat Ibadah
“Lagian, yang namanya anak kecil ya wajar bermain. Kalian itu kok
gemarnya nyalahin orang lain apalagi anak-anak. Kamu gak khusyuk itu ya karena
kualitasmu memang belum bisa salat khusyuk. Itu problem kalian. Lha kok yang
disalahkan anak-anak. Kalau kalian memang punya kualitas khusyuk, mau anak-anak
jungkir jempalik, ya tetap saja salat kalian khusyuk.” Gus Baha’
Pagi-pagi menemukan petuah berharga “kyai Baha’uddin Nur Salim”,
yang akrab disapa “Gus Baha”. Kurang lebih sebagaimana tertulis di atas
tersebut. Fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat.
Ya, acapkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, saat kita berada di masjid, mushalla maupun kegiatan masyarakat lainnya, banyak anak-anak yang dianggap membuat “kegaduhan” dengan senda gurau dan bermain bersama dengan temannya yang lain. Umumnya orang, menganggap bahwa anak-anak ini menyebabkan ibadahnya terganggu sehingga tidak bisa “khusyu’”. Tentunya, ujungnya ibadah mereka “menurut mereka” tidak akan diterima.