Ilmu Itu Buah
(Seri Ihya’ Ulum Al-Din)
Kredibilitas Al-Ghazali sebagai intelektual muslim di masanya tak
terbantahkan, meskipun ada sebagian orang yang mencoba melakukan kritik
terhadap karya-karya dan pemikirannya. Tidak jarang para pengkritiknya,
menisbatkan kemunduran Islam kepadanya.
Betapapun para pengkritik ingin meruntuhkan wibawa Al-Ghazali
sebagai ilmuan muslim, namun nampaknya nama Al-Ghazali terlanjur telah dikenal
sebagai tokoh yang lebih banyak digandrungi oleh umat muslim di hampir semua
penjuru dunia. Terlebih setelah jasanya mengangkat citra tasawuf sebagai ilmu
yang berdiri kokoh dan berwibawa setelah sebelumnya dianggap terpengaruh oleh
filsafat Plato dan Plotinus dengan corak teoritis dan filosofisnya.
Ihya’ Ulum Al-Din, salah satu diantara karyanya menjadi karya “otentik” yang begitu dikagumi oleh banyak umat muslim dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Di bumi nusantara ini, kitab Ihya’ banyak dikaji di pesantren-pesantren sebagai kitab “rujukan” dalam pemikiran tasawuf sunni, dimana madzhab inilah yang paling mendominasi masyarakat muslim pribumi.






