Kemuliaan Seorang Ahli Ilmu
(Seri Ihya’ Ulum Al-Din)
Sudah jamak bahwa seorang ahli ilmu memiliki kemuliaan melebihi
orang yang bukan ahli ilmu. Kemuliaan ini bisa dirasakan oleh seorang yang tak
berilmu sekalipun. Nyatanya dalam kehidupan sehari-hari para ahli ilmu banyak
mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat. Bahkan mereka menjadi
rujukan bagi berbagai permasalahan yang ada dan ditemukan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ahli ilmu ini tentu bersifat umum, artinya mencakup semua jenis keilmuan, bukan merujuk pada satu jenis ilmu saja. Memang sebagian orang menafsirkan ilmu dalam literature salaf khususnya dengan al-‘ulum al-diniyyah, ilmu-ilmu agama (bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan juga kitab-kitab al-turats). Penafsiran ini tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, bagi saya khususnya, penafsiran ini sedikit mengabaikan,-kalau saya boleh katakan “agak memandang sebelah mata”, ilmu Allah yang lain, yakni ilmu yang bersumber dari ayat kauniyah, tanda-tanda kekuasaan Allah berupa ciptaan-Nya yang terhampar luas. Tentu, sikap semacam ini agak “kurang bijak” bila tetap dipertahankan di era milenial seperti saat ini. Era dimana laju teknologi informasi melaju dengan begitu pesatnya, hingga menghilang sekat hamparan yang menghalang.