Jumat, 29 April 2022

Cahaya Cinta

 

Cahaya Cinta



“Akal pun, jika ia tidak diterangi oleh cahaya cinta, tidak dapat mencapai kapasitas idealnya”. (Mulla Shadra)

Salah satu diantara ilmuan muslim yang memiliki nama besar dalam sejarah pemikiran islam adalah Muhammad ibn Ibrahim Yahya Qawami Syirazi, yang dikenal dengan nama Shadr Al-Din Syirazi atau Mulla Shadra. Seorang filosof muslim abad ke-16/17, pendiri aliran pemikiran filsafat islam yang disebut dengan Al-Hikmah Al-Muta’aliyah (Himah Transenden), yang biasa disebut dengan filsafat hikmah atau hikmah saja.

Melalui pemikirannya ini, Shadra meyakini bahwa daya tertinggi dalam menangkap pengetahuan adalah daya yang bersumber dari penggunaan intuisi (dzauq atau spiritual tasting). Keyakinan ini pula yang agaknya memposisikan Shadra sebagai salah satu diantara ilmuan muslim yang condong pada aliran mistisisme, yakni gerakan yang identic dengan sufisme.

Akhlak Paling Utama Penduduk Dunia dan Akhirat

 

Akhlak Paling Utama Penduduk Dunia dan Akhirat

Perjalanan Ke Rumah

Salah satu diantara hal penting dalam kehidupan ini adalah akhlak. Akhlak memiliki kedudukan lebih enting bila dibandingkan dengan lainnya. Bahkan akhlak hendaknya lebih didahulukan oleh seorang mukmin dibanding ilmunya.

Rasulullah saw mendapat pujian dari Allah juga disebabkan karena akhlak yang dimilikinya, bukan karena dakwahnya, ketabahannya maupun karena perjuangannya yang dipenuhi dengan beratnya perjuangan. Tetapi, kemuliaan akhlaknya lah yang menyebabkan Allah memujinya sebagai hamba pilihan, kekasihnya. Bahkan saat ‘Aisyah ra ditanya perilah akhlaknya, ia (‘Aisyah) menjawab, “Akhlaknya (Rasulullah) adalah Al-Qur’an”. Ini berarti bahwa sepanjang kehidupannya, Rasulullah saw menjadi cermin serta tauladan bagi penerapan isi Al-Qur’an. Tidak berlebihan kiranya saat dikatakan bahwa Rasul adalah Al-Qur’an yang berjalan di dunia ini.

Kemulian akhlak atas semua hal di dunia, tidak lagi diperdebatkan ulama. Bahkan, akhlak menjadi tolok ukur “keshalihan” seseorang. Meskipun ilmu memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, akan tetapi akhlak masih tetap dianggap lebih penting daripada peran ilmu. Ini barangkali yang menyebabkan mengapa Rasul diutus kedunia ini, yakni untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Kamis, 28 April 2022

Mimpi

 

Mimpi



Setiap orang pernah bermimpi saat tidur. Sebagian orang menganggap mimpi sebagai bunga tidur semata, tanpa sedikitpun terbesit dalam dirinya, barangkali saja ada petunjuk darinya. Sebagian lain beranggapan bahwa mimpi memiliki rahasia, sebagai petunjuk yang harus dipecahkan.

Mimpi merupakan sesuatu yang nampak oleh seseorang saat ia sedang tidur. Mimpi bisa berupa hal-hal yang menakjubkan, menggembirakan, menyedihkan bahkan menakutkan. Beragam peristiwa dan gambaran bisa dilihat seseorang dalam mimpinya. Lantas bagaimana sebenarnya Islam memahami mimpi itu?

Rabu, 27 April 2022

Pondok Ramadhan dan Temu Kangen Alumni

 

Pondok Ramadhan dan Temu Kangen Alumni

Catatan Mengunjungi Pondok Ramadhan



Salah satu kegiatan yang marak dilakukan di bulan Ramadhan adalah buka bersama. Kegiatan ini hampir-hampir tidak boleh “tidak ada” setiap Ramadhan tiba. Motivnya pun beragam. Adakalanya sambil temu kangen bersama dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, ada juga sebagai bentuk “ritual” yang tidak boleh ditinggalkan oleh satu lembaga maupun satuan kerja, boleh juga sebagai bukti bahwa ada “rasa sosial dan kebersamaan” dalam kehidupan. Apapun motivnya, yang jelas namanya tetap saja, “Bukber”, buka bersama.

Selain itu, kegiatan yang juga kerap dilakukan oleh beberapa orang adalah bagi-bagi ta’jil di jalan, atau tempat-tempat yang dirasa strategis dan dikunjungi oleh banyak orang. Motivnya pun juga relative tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Apapun motivnya, semoga semuanya dilandasi dengan rasa ikhlas untuk “syiar dan dakwah” di tengah bulan mulia, bulan suci Ramadhan.

Selasa, 26 April 2022

Catatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” Tahun 2022

 

Catatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” Tahun 2022

Crown Victoria Hotel, Tulungagung, 20-22 April 2022



Rabu-Jum’at. 20-22 April 2022, saya memperoleh kesempatan untuk mengikuti sekaligus menimba ilmu bersama para ahli dan pakar dari berbagai kampus di kegiatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” yang diadakan oleh Tim LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, kampus dimana saya menimba ilmu sekaligus mengabdi. Bertempat di Crown Victoria Hotel, Tulungagung. Kesempatan yang tentunya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk lebih mematangkan diri kedepannya.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 orang dosen dari berbagai fakultas yang tersebar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si. (UINSA Surabaya), Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A. (IAIN Cirebon) dan Dr. Ali Badruddin, M.A. (UN Jember). Mereka adalah orang-orang yang memiliki keahlian mumpuni pada bidangnya masing-masing.

Minggu, 24 April 2022

Orang yang Kuat

 

Orang yang Kuat



“Orang yang gagah perkasa itu bukanlah orang yang kuat tenaganya, tetapi yang gagah itu adalah orang yang dapat menahan amarahnya jika marah.” (HR. Ahmad).

Banyak orang beranggapan bahwa seorang yang kuat adalah mereka yang memiliki tenaga besar, bisa mengangkat benda-benda berat, serta memiliki otot-otot atletis. Kekuatan diasumsikan dengan kemampuan fisik dalam melakukan sesuatu yang umumnya hanya bisa dilakukan oleh orang dalam jumlah terbatas.

Pandangan ini, tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Dalam melihat seorang yang kuat, Islam justru melihat dari sisi yang berbeda. Islam melihat orangg yang kuat dari sisi kemampuannya dalam menahan diri saat rasa marah sedang menguasainya.

Silahkan Cari Tuhan Selain Aku

 

Silahkan Cari Tuhan Selain Aku



“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang sebenarnya selain Aku, maka barangsiapa tidak sabar terhadap cobaan-Ku, tidak bersyukur terhadap nikmat-Ku dan tidak rela terhadap keputusan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit-Ku dan carilah Tuhan selain Aku”. (HR. Muslim).

Hal yang penting untuk kita tanamkan dalam diri kita adalah menyadari sepenuhnya, bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini, merupakan bagian dari ketentuan yang telah ditetapkan sejak sebelum kita dilahirkan di dunia, yakni saat masih berada di alam ruh. Alam dimana manusia belum bisa disebut sebagai manusia oleh karena ia masih belum dilahirkan di dunia.

Saat ruh telah ditiupkan ke janin, maka Allah menetapkan baginya ketentuan hidup yang mesti diperankan makhluk bernama manusia yang sebentar lagi lahir di dunia. Dengan demikian, pada dasarnya semua orang hanya menjalani peran-nya di dunia, karena scenario besar telah ditetapkan oleh-Nya, sebelum manusia dilahirkan.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...