Sabtu, 09 Juli 2022

Pesan di Balik Ibadah Qurban

 

Khutbah Idul Adlha 1443 H/2022
Pesan di Balik Ibadah Qurban


الله أكبر (3x) الله أكبر (3x) الله أكبر (3x) ولله الحمد، الله أكبر كبيرا، والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، ونشهد أن لا إله إلا الله، ولا نعبد إلا إياه، ونشهد أن سيدنا ونبينا محمدا رسول الله، ورحمته المهداة، صلى الله وسلم وبارك على سيدنا محمد الأمين، وعلى أله وأصحابه الطيبين الطاهرين. أما بعد، أوصيكم ونفسي بتقوى الله العلي العظيم، القائل فى كتابه الكريم: إنا أعطيناك الكوثر فصل لربك وانحر إن شانئك هو الأبير

        Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah Id pada pagi hari ini, marilah kita meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah swt, karena hanya dengan limpahan rahmat, nikmat, dan kasih sayang-Nya, pagi ini kita masih bisa berkumpul di masjid ini, untuk menunaikan jama’ah shalat id, dalam keadaan sehat wal afiyah, tanpa ada halangan apapun. Untuk itulah, mari kita tandai rasa syukur kita, dengan berusaha sekuat mungkin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada-Nya.

Mas’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pagi ini, kita berkumpul di sini untuk bersama-sama menunaikan ibadah shalat id, sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, ketaatan kita pada perintah rasulullah saw. juga bentuk pengejawantahan dari mengikuti perintah Al-Qur’an untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Sabtu, 02 Juli 2022

Mahasantri Madin Menulis

 

Mahasantri Madin Menulis



IAIN Tulungagung,-kini UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, memulai pembelajaran madin bagi mahasiswa baru secara keseluruhan sejak tahun 2017. Program ini dilaksanakan oleh Ma’had Al-Jami’ah sebagai salah satu UPT yang bertanggungjawab dalam menangani kemahasantrian. Program madin ini dirintis sejak tahun 2016, pasca wafatnya Mudir Ma’had Al-Jami’ah sebelumnya, KH. Sirajudin Hasan, M.Ag. yang dilanjutkan oleh Dr. KH. Teguh, M.Ag. sebagai penggantinya dengan dibantu para murabbi baru yang baru saja mendapatkan SK sebagai dosen tetap bukan PNS di lingkup IAIN Tulungagung.

Setahun setelah diberlakukannya program wajib madin ini, ada inisiatif dari beberapa murobbi dan mahasantri untuk menyusun buku antologi madin. Dengan bantuan beberapa mahasantri yang sangat bersemangat dalam menyusun buku antologi, maka lahirlah antologi madin yang pertama. Berapa jumlahnya? Satu antologi dari semua kelas yang ada. Judulnya kalau tidak salah adalah “Jejak Sang Santri; Mencari Barokah Sang Kyai”.

Jumat, 01 Juli 2022

Sejarah Penyembelihan Qurban

 Sejarah Penyembelihan Qurban
(Seri Kutbah Jum'at)



اْلحَمْدُ للهِ ثُمَّ اْلحَمْدُ للهِ، وَسَلاَمٌ عَلَى عِبَادِهِ اَّلذِيْنَ اصْطَفَى، الحَمْدُ للهِ اْلوَاحِدِ اْلأَحَدِ اْلفَرْدِ الصَّمَدِ اَّلذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًّا أَحَدٌ، أَحْمَدُهُ تَعَالَى وَأَسْتَهْدِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ اْلمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا . وَالصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَعَظِيْمِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محَمَّدٍ بَعَثَهُ اللهُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ هَادِ يًا وَّمُبَشِّرا وَّنَذِيْرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ سِرَاجًا وَّهَّاجًاوَّقَمَرًا مُّنِيْرًا ، فَهَدَى اللهُ بِهِ اْلأُمَّةَ وَكَشَفَ بِهِ عَنْهَا الغُمَّةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ فَجَزَاهُ اللهُ عَنَّا خَيْرَ مَا جَزَى نَبِيًّا مِنْ أَنْبِيَائِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى كُلِّ رَسُوْلٍ أَرْسَلَهُ. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

            Marilah pada kesempatan jum’ah yang penuh barakah ini, senantiasa kita tingkatkan rasa iman dan taqwa kehadirat Allah swt. Dengan bekal iman dan taqwa inilah, kita akan menjadi seorang yang beruntung dalam kehidupan di dunia, terlebih dalam kehidupan kekal abadi di akhirat.

Jamaah jum’at yang dimuliakan Allah,

Mari kita bersyukur, sampai detik ini kita masih diberikan usia panjang, sehingga bisa bersua dengan bulan Dzilhijjah, yakni salah satu bulan mulia diantara empat bulan yang disebut sebagai arba’atun hurum. Hari ini, berdasarkan hasil sidang itsbat yang didasarkan pada proses rukyah hilal di beberapa tempat di tanah air, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal, karenanya, Jum’at hari ini, 01 Juli 2022, ditetapkan sebagai awal bulan Dzilhijjah. Dengan demikian jika mengacu pada sidang ini, maka Idul Adha jatuh pada hari Ahad, 10 Juli 2022. Adapun jika ada pendapat yang lain, misalnya dengan berdasar pada hisab, bahwa Idul Adha jatuh pada Sabtu, 09 Juli 2022, maka dipersilahkan. Yang terpenting mari, tetap kita jaga semangat persatuan dan kesatuan, kerukunan, serta ukhuwwah islamiyyah, sehingga keberlangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tetap terjaga dengan baik.

Selasa, 28 Juni 2022

Mengenal Sosok Gus Tajud

 

Mengenang Sosok Gus Tajud

Oleh: Muhamad Fatoni, M.Pd.I



Ahmad Tajudin, itulah nama asli Gus Tajud. Ia lebih populer dengan sebutan Gus Tajud. Gelar “Gus” yang disandangnya ini memang gelar yang sesungguhnya, yakni kenyataan bahwa beliau adalah putra seorang Kyai Karismatik dari Dukuh Gendis, Desa Pikatan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Sosok yang banyak memberi inspirasi bagi orang-orang yang mengenalnya secara lebih mendalam.

Secara pribadi, saya mulai mengenal “Gus Tajud” saat mengikuti kegiatan “MAPABA” yang diadakan oleh pengurus Komisariat PMII Sunan Ampel Tulungagung. Seingat saya, Gus Tajud menyampaikan materi “Aswaja” pada waktu itu. Materi tersebut diberikan diwaktu malam hari, dimana beliau nampak agak “kelelahan”, setelah rutinitasnya yang padat di siang hari. Meski demikian, beliau tetap bersemangat dalam memberikan materi serta teladan bagi kader-kader di bawahnya.

Minggu, 19 Juni 2022

Ini Soal Penghargaan

 

Ini Soal Penghargaan



Artikel sederhana ini bermula dari sebuah status yang cukup mengusik penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Oleh karena memang status ini ditujukan secara langsung pada penyelenggara pendidikan islam. Artikel ini bukan untuk melakukan pembelaan pada satu pihak, melainkan lebih memberikan tawaran alternative pertimbangan yang barangkali saja dirasa cocok. Kalaupun dirasa tidak cocok, tidak ada paksaan untuk menerima tawaran alternative pertimbangan ini.

Beberapa decade belakangan ini, animo masyarakat pada lembaga pendidikan khususnya pendidikan islam yang berbasis pada fullday school cukup santer. Banyak para wali murid yang memilih lembaga-lembaga pendidikan seperti ini untuk menitipkan anak-anaknya. Mereka lebih percaya pada lembaga pendidikan tersebut, tentunya dengan berbagai pertimbangan.

Diantara pertimbangan-pertimbangan yang biasanya mendorong wali murid untuk menitipkan anak-anaknya di lembaga pendidikan Islam fullday school adalah pertama, kualitas pendidikannya. Para wali umumnya melihat bahwa pengelolaan lembaga pendidikan Islam dengan system fullday school lebih baik dari yang lainnya. Tentu, para wali murid menilai hal tersebut dari capaian pembelajaran yang dihasilkannya.

Jumat, 17 Juni 2022

Kemuliaan Seorang Ahli Ilmu

 

Kemuliaan Seorang Ahli Ilmu

(Seri Ihya’ Ulum Al-Din)



Sudah jamak bahwa seorang ahli ilmu memiliki kemuliaan melebihi orang yang bukan ahli ilmu. Kemuliaan ini bisa dirasakan oleh seorang yang tak berilmu sekalipun. Nyatanya dalam kehidupan sehari-hari para ahli ilmu banyak mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat. Bahkan mereka menjadi rujukan bagi berbagai permasalahan yang ada dan ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ahli ilmu ini tentu bersifat umum, artinya mencakup semua jenis keilmuan, bukan merujuk pada satu jenis ilmu saja. Memang sebagian orang menafsirkan ilmu dalam literature salaf khususnya dengan al-‘ulum al-diniyyah, ilmu-ilmu agama (bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan juga kitab-kitab al-turats). Penafsiran ini tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, bagi saya khususnya, penafsiran ini sedikit mengabaikan,-kalau saya boleh katakan “agak memandang sebelah mata”, ilmu Allah yang lain, yakni ilmu yang bersumber dari ayat kauniyah, tanda-tanda kekuasaan Allah berupa ciptaan-Nya yang terhampar luas. Tentu, sikap semacam ini agak “kurang bijak” bila tetap dipertahankan di era milenial seperti saat ini. Era dimana laju teknologi informasi melaju dengan begitu pesatnya, hingga menghilang sekat hamparan yang menghalang.

Kamis, 16 Juni 2022

Sombong

 

Sombong

Bersama Ustadz Nuryani, Nasrullah dan Syaikh Ahmad


Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memberikan definisi tentang sesuatu berdasarkan persepsinya. Persepsi tersebut, tentu benar menurut penuturnya. Hanya saja, belum tentu semua yang dipersepsikannya itu, benar menurut persepsi yang lain. Di sini lah akar masalahnya. Persepsi seseorang akan dianggap “benar”, jika persepsi tersebut sesuai dengan persepsi umumnya orang. Sebaliknya, ia dianggap “salah”, bila berselisih dengan persepsi umumnya orang. Kira-kira demikian. Meskipun tentunya, “kesepakatan banyak orang”, tidak secara otomatis menjadi patokan kebenaran dalam “kesejatian”.

Artikel ini, bermula saat mengintip status WA ustadz saya, Dr. Nuryani, M.Pd.I. tempo hari. Status itu menarik bagi saya, sehingga mala mini, saya “iseng” saja menulisnya dalam bentuk artikel sederhana. Barangkali saja, ada sebagian orang yang merasa tertarik, sekadar sebagai “bacaan”, “hiburan”,“renungan”, “refleksi diri”, atau apalah. Atau barangkali juga menjadi hal yang bisa diambil manfaatnya.

Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam

 Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam Hadirin Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah, Mengawali khuthbah jum’at kali ini, khatib mengajak d...