Hari Arafah
Pada artikel sebelumnya saya sedikit mengulas mengenai hari
tarwiyah, maka artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya. Jika
tarwiyah dinisbatkan pada keraguan yang ada pada diri Nabi Ibrahim As. apakah
perintah tersebut benar berasal dari Allah Swt., berupa wahyu yang
disampaikan-Nya melalui mimpi, maka arafah adalah jawaban atas rasa keraguan
tersebut.
Setelah Nabi Ibrahim As. menjalankan puasa pada hari tarwiyyah,
pada malam harinya, kembali ia mendapatkan wahyu dari Allah Swt. berupa
perintah untuk menyembelih putranya, Ismail. Sebagai seorang nabi, tentu dengan
isyarat kedua ini, beliau menjadi yakin dan percaya bahwa memang perintah
tersbeut berasal dari Allah, bukan dari setan.