Minggu, 17 September 2017

Usaha



Usaha

Menyimak tausiyah putra da’i sejuta umat, Ustadz Fikri Haikal, seolah menyimak tausiyah abahnya, K.H. Zainudin MZ. Gaya bahasanya dalam bertausiyah, gerak tubuh dan intonasi bicaranya mirip sekali dengan abahnya. Tidak salah bila ada pepatah yang mengatakan, ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Seorang anak biasanya tidak beda jauh dengan orang tuanya.

Saat ini nama beliau sudah masyhur sebagaimana abahnya. Beliau seringkali tampil di acara – acara televisi seperti di program TV One, Damai Indonesiaku. Beliau kerap tampil di acara ini. Mungkin sudah menjadi pentausiyah tetap di acara ini. Tidak salah stasiun ini memilih beliau, karena tausiyahnya yang mantap dan mudah dicerna, disukai oleh banyak kalangan.

Kamis, 14 September 2017

Ketaatan Ibrahim, Kesabaran Ismai



Ketaatan Ibrahim, Kesabaran Ismail
(Seri Pengajian Jum’at PON)

Pengajian Jum’at PON diadakan secara rutin oleh masyarakat Desa Slemanan Udanawu Kabupaten Blitar. Acara ini sudah berjalan sekian tahun lamanya semenjak saya masih berada di bangku Madrasah Aliyah. Sungguh satu kegiatan yang positif, yang perlu untuk terus diistiqamahkan dan digiatkan. Memang, secara kuantitas sudah sangat berkurang, tetapi setidaknya keistiqamahan itu masih tetap terjaga hingga saat ini. Kalau dihitung – hitung, mungkin lebih dari 17 tahun silam mulainya.

Malam ini K.H. Syaikhudin menyampaikan materi tentang ketaatan seorang Ibrahim a.s. dan kesabaran putranya Ismail a.s. Nabi yang mendapat gelar khalilullah sekaligus Abu al-Basyar. Syariatnya sampai har ini masih tetap terjaga dan diikuti oleh umat Nabi Muhammad SAW yang hidup ratusan tahun setelahnya. Bahkan secara tegas al-Qur’an memerintahkan agar semua umat Islam tetap mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus. Dalam al-Qur’an Surat Ali Imran (3); 95:

Selasa, 12 September 2017

Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan Islam


Setiap bangunan kuat memiliki dasar dan pondasi yang kuat. Kualitas pondasi menentukan kokoh dan tidaknya bangunan yang dibangun. Bangunan tidak hanya berbentuk bangunan fisik belaka. Tetapi pengetahuan sesungguhnya juga merupakan bangunan. Kuatnya bangunan ilmu dan pengetahuan yang terejawantahkan dalam bentuk pendidikan sangat bergantung pada dasar dan asas yang menopangnya.

Dasar atau asas pendidikan merupakan landasan berpijak dalam menyusun strategi pendidikan. Asas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pijakan pengambilan setiap kebijakan yang ditetapkan untuk meraih tujuan yang diharapkan. 

Dalam al-Qur’an Surat Ibrahim (14); 24-25 disebutkan:

Wisuda Tahfidz Perdana Ma'had al-Jami'ah IAIN Tulungagung



Wisuda Tahfidz Perdana Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung
(IAIN Tulungagung Integrasikan Model Pendidikan Salafiy dan Modern)
 
Foto Bersama Rektor IAIN Tulungagung dan Pengelola Ma'had al-Jami'ah
Minggu, 10 September 2017, menjadi moment sejarah pertama Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung secara seremonial di hadapan ribuan wali mahasantri IAIN Tulungagung mengadakan wisuda angkatan I mahasantri tahfidz al-Qur’an. Kegiatan ini adalah salah satu agenda yang kedepan akan terus ditingkatkan sebagai sebuah upaya dalam mewujudkan kampus IAIN Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban. Hadir dalam kesempatan ini Drs.H. Saifullah Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur. Adapun jumlah mahasantri tahfidz yang diwisuda kali ini adalah dua puluh semilan huffadz.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih atas kesediaan Wakil Gubernur ini. Beliau menyampaikan bahwa secara historis, IAIN Tulungagung didirikan oleh para kyai kala itu untuk kepentingan dakwah dan syiar Islam. Karenanya dalam sejarah perkembangannya IAIN Tulungagung tidak boleh melupakan khiththahnya sebagai lembaga dakwah dan syiar keislaman. Akan tetapi yang perlu diingat adalah bahwa dakwah yang dilakukan haruslah dakwah yang sesuai dengan semangat keberagaman dan toleransi sebagaimana semboyan Negara Kesatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Meski berbeda tetapi tetap satu jua. Karenanya dakwah mesti dilakukan secara damai tanpa ada unsure radikalisme di dalamnya.

Jumat, 08 September 2017

Keberagaman



Keberagaman
(Seri Khutbah Jum’at)

Sebagaimana biasa khatib mengajak semua jama’ah jum’at untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan iman dan taqwa kebahagiaan dunia dan akhirat bisa diraih. Sebaliknya tanpa iman dan taqwa, mustahil kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh.

Tema mimbar jum’at kali ini adalah keberagaman. Salah satu bentuk kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia adalah diciptakannya manusia secara beragam. Keberagaman penciptaan manusia berupa perbedaan jenis kelamin, lelaki perempuan, perbedaan suku bangsa, agama dan ras. Keberagaman itu adalah bentuk anugerah yang mesti disyukuri, bukannya menjadi alasan untuk saling menyerang, menghina dan mencaci antara satu dengan lainnya.

Kamis, 07 September 2017

Kajian Tafsir Tarbawi



Kajian Tafsir Tarbawi

Salah satu dari bukti autentik (i’jaz) al-Qur’an adalah nilai – nilai keuniversalannya, baik dari segi isi, redaksi, maupun pesan sucinya. Al-Qur’an selalu mampu menjadi memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang mengemuka di tengah umat manusia. Hanya saja jawaban yang diberikan al-Qur’an tidak serta merta dipahami semua orang. Sebagian orang yang tidak beriman dan tidak percaya akan kemukjizatannya justru semakin ingkar akan kebenaran al-Qur’an.

Semakin al-Qur’an ditentang, semakin ia akan menunjukkan kebenarannya. Begitulah kiranya ungkapan yang tepat untuk menunjukkan keagungan al-Qur’an al-Karim. Kitab suci yang menjadi pedoman bagi umat Islam, khususnya mereka yang muttaqin, bertaqwa kepada Allah SWT. Al-Qur’an hanya akan menjadi petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah (2); 2:

Rabu, 06 September 2017

Sejarah Perkembangan Hadits



Sejarah Perkembangan Hadits

Keberadaaan hadits sebagai salah satu sumber pokok hukum Islam sudah tidak lagi diperdebatkan. Ia adalah sumber kedua setelah al-Qur’an. Umat Islam sanagat menaruh perhatian terhadap hadits. Lantas bagaimana sejarah perkembangan hadits sejak awal kemunculannya hingga saat ini?

Sebelum memasuki pembahasan tersebut lebih jauh ada baiknya dijelaskan pengertian sejarah lebih dahulu. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau yang bisa dibuktikan kebenarannya. Sejarah perkembangan hadits dapat diartikan sebagai masa atau periode yang telah dilalui oleh hadits dari masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan pengalaman umat dari generasi ke generasi. Mulai dari masa kemunculannya, yakni pada masa Rasulullah Muhammad SAW masih hidup sampai saat ini.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...