Dunia Tak Seluas Daun Kelor
Catatan DPL KKN Kalimanis 2
Hari
ini, Rabu 3 Januari 2018, kelompok KKN Desa Kalimanis IAIN Tulungagung
mengadakan survey ke lokasi KKN tepatnya di Desa Kalimanis Kecamatan Doko
Kabupaten Blitar. Survey ini diikuti oleh sembilan orang mahasiswa calon
peserta KKN dan saya sebagai DPL Kalimanis 2. Perlu diketahui bahwa di Desa ini
terdapat dua kelompok KKN, yakni Kelompok Kalimanis 1 dan Kalimanis 2. Karena sesuatu
dan lain hal DPL 1 belum dapat turut serta dalam perjalanan survey, sehingga
survey ini hanya didampingin DPL Kalimanis 2.
Saya
bersama rombongan berangkat dari kampus IAIN Tulungagung dengan mengendarai
sepeda motor. Mengingat jarak tempuh yang cukup jauh dan medan yang belum dikuasai,
kami berangkat agak pagi. Kira-kira kami mulai bergerak dari kampus pada
kisaran pukul 08.00 WIB.
Desa
Kalimanis terletak di ujung timur kota Blitar, di lereng gunung Kawi. Gunung
yang cukup kesohor di pelosok nusantara. Sepanjang perjalanan kami menikmati
panorama indah. Betapa besar dan agungnya ciptaan Allah di dunia ini. Ternyata,
dunia begitu luas dan indah terbentang serta penuh keteraturan. Satu bukti
bahwa dunia tidak mungkin ada dengan sendirinya. Ia ada karena diadakan oleh
Yang Maha Kuasa, Allah SWT.
Meski
saya terlahir di Blitar, namun baru kali ini saya menginjakkan kaki di daerah
ini. Maklum, boleh dibilang semenjak kecil, saya lebih banyak menghabiskan
waktu di sawah untuk membantu kedua orang tua. Jarang saya bisa bepergian untuk
sekedar traveling dan touring layaknya kebanyakan remaja yang lain. Tetapi tetap
saja, saya mesti bersyukur karena di balik semua itu terdapat hikmah dan
pelajaran besar yang diajarakan dan ditanamkan kedua orang tua saya. Semua itu
saya sadari ketika pada akhirnya saya tumbuh dewasa dan berumah tangga.
Kekaguman
saya pada panorama indah ini, menyadarkan pada diri saya bahwa dunia tak
selebar daun kelor. Dunia begitu luas dan banyak hal yang belum saya ketahui. Karena
itu saya mesti banyak belajar agar paling tidak bisa semakin menambahkan
pengetahuan saya berkaitan dengan alam raya ciptaan-Nya ini.
Perjalanan
kami hingga sampai di lokasi membutuhkan waktu cukup lama, kurang lebih tiga
jam. Ada beberapa kendala yang kami hadapi saat berangkat. Diantaranya operasi
polisi lalu lintas, dan salah jalur. Tetapi Alhamdulillah kami sampai di lokasi
dengan selamat. Kira-kira pukul 11.00 WIB kami tiba di lokasi.
Tempat
yang menjadi tujuan pertama kami adalah kantor desa Kalimanis. Kami bersilaturahim
kepada kepala desa, yang Alhamdulillah saat itu berada di kantor. Kedatangan kami
disambut hangat dan penuh suka cita. Adalah bapak Mujiono, kepala desa
Kalimanis. Masih muda, energik, ramah dan humoris. Nampak dari raut mukanya,
beliau adalah sosok yang berwibawa dan cakap dalam menjalankan amanah yang
diembannya.
Diawal pembicaraan, saya mengutarakan maksud kedatangan kami bersilaturahim. Kami menyerahkan
surat pemberitahuan dari LP2M kaitannya dengan mahasiswa yang akan mengadakan KKN di Desa
Kalimanis. Beliau menyambut dengan suka cita dan berterima kasih atas kegiatan
yang akan diadakan di desanya tersebut.
Saya juga sempat menanyakan asal-muasal nama Kalimanis. Beliau mengatakan bahwa sejarahnya sangat panjang dan tidak mungkin dijelaskan hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin lain waktu beliau bisa menyampaikan sejarahnya secara detil. Namun, secara singkat beliau mengatakan bahwa dahulu ada seorang pelarian dari kerajaan Mataram beserta pasukannya yang "babat alas" di daerah tersebut. Saat mereka menemukan buah kentang dan kemudian menyantapnya serta meminum air yang mengalir di sana, rasa air itu terasa manis. Karena itu daerah yang baru mereka buka disebut dengan Kalimanis. Saat saya menanyakan apakah ada keturunan pembuka daerah tersebut, beliau mengatakan tidak ada. Mungkin karena kehidupan masyarakat dahulu yang kebanyakan nomaden, sehingga setelah membuka wilayah tersebut kemudian mereka berpindah ke tempat yang lain.
Saya juga sempat menanyakan asal-muasal nama Kalimanis. Beliau mengatakan bahwa sejarahnya sangat panjang dan tidak mungkin dijelaskan hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin lain waktu beliau bisa menyampaikan sejarahnya secara detil. Namun, secara singkat beliau mengatakan bahwa dahulu ada seorang pelarian dari kerajaan Mataram beserta pasukannya yang "babat alas" di daerah tersebut. Saat mereka menemukan buah kentang dan kemudian menyantapnya serta meminum air yang mengalir di sana, rasa air itu terasa manis. Karena itu daerah yang baru mereka buka disebut dengan Kalimanis. Saat saya menanyakan apakah ada keturunan pembuka daerah tersebut, beliau mengatakan tidak ada. Mungkin karena kehidupan masyarakat dahulu yang kebanyakan nomaden, sehingga setelah membuka wilayah tersebut kemudian mereka berpindah ke tempat yang lain.
Selain
itu kami juga menanyakan banyak hal kaitannya dengan tempat yang nantinya akan
ditempati mahasiswa sebagai tempat tinggal sementara selama KKN. Berkaitan dengan
hal tersebut, beliau masih akan melakukan rapat dan koordinasi dengan perangkat
dan tokoh masyarakat setempat, utamanya dengan kamituwo. Beliau akan
mengusahakan tempat yang sekiranya cocok untuk ditempati mahasiswa.
Saya
juga menanyakan beberapa informasi berkaitan dengan potensi daerah yang ada di
Kalimanis. Beliau mengatakan bahwa sebagian besar warga kalimanis berprofesi
sebagi petani dan peternak. Selain itu ada satu lokasi yang sesungguhnya ingin
dibangun sebagai lokasi pariwisata secara swadaya. Namun, karena ternyata
membuka pariwisata tak semudah yang dibayangkan, hal itu belum terealisasi. Akan
tetapi menurut informasi dari beliau tahun depan lokasi tersebut akan ditangani
oleh pemerintah dan dinas terkait.
Kaitannya
dengan masalah keagamaan, terdapat dua penganut agama di desa tersebut, yakni
muslim dan nashrani. Sebagai informasi terdapat setidaknya 14 Masjid yang
tersebar di beberapa dusun dan 7 Gereja. Untuk kegiatan keagamaan di daerah
tersebut, diantaranya adalah jam’iyyah yasinan, muslimatan, tahlilan, nariyahan
dsb. Untuk yasinan putra biasanya diadakan pada malam jum’at, sementara ibu-ibu
terbagi menjadi dua, kamis dan jum’at sore.
Adapaun nariyahan diadakan pada tiap malam Senin. Selain itu juga
terdapat kegiatan khatmil qur’an yang biasanya diadakan oleh masyarakat
setempat selapan hari sekali di hari minggu wage.
Berkaitan
dengan organisasi keagamaan masyarakat setempat boleh dibilang beragam. Ada muhammadiyah
dan ada juga nahdlatul ulama. Masjid muhammadiyah juga ada di desa ini. Tetapi meskipun
beragam, Alhamdulillah semua hidup berdampingan dan saling menghormati antar
satu dengan yang lain. Begitu juga dengan umat nashara, yang menurut informasi
pak kades juga beragam kelompoknya.
Kaitannya
dengan pendidikan, terdapat RA, TK dan Paud di tiap dusun. Adapun untuk jenjang
SD ada 4 sekolah yang tersebar di beberapa dusun. Sementara untuk jenjang
lanjutan, belum terdapat sekolah lanjutan di desa ini. Selain itu juga terdapat
madrasah diniyah dan TPA yang bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk
menjalankan programnya.
Sehubungan
dengan ragam penduduknya, menurut pak kades, jumlah penduduk desa Kalimanis
berkisar antara 3150-an jiwa. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk
masih kurang disamping faktor wilayah yang tidak seberapa luas. Dari jumlah
tersebut, menurut beliau, tingkat usia produktif, antara yang tua, muda dan
anak-anak seimbang jumlahnya.
Dari
hasil informasi awal tersebut setidaknya mahasiswa memiliki gambaran untuk
mengambil langkah dalam menyusun program-programnya. Dalam bidang keagamaan,
misalnya, mahasiswa bisa turut serta aktif dalam kegiatan keagamaan dan sedikit
berbagi keilmuan yang didapatkannya selama kuliah. Mahasiswa juga bisa
menyumbangkan ide dan gagasan yang mungkin saja bisa bermanfaat bagi kemajuan
jam’iyyah-jam’iyyah yang telah berkembang tersebut.
Dalam
bidang pendidikan mahasiswa bisa belajar langsung untuk mengajar bersama
guru/ustadz-ustadzah yang ada. Selama ini mereka banyak belajar teori di kampus
dan saatnya kini mereka bisa mempraktekkan apa yang dipelajarinya. Sekali lagi
kedatangan mereka bukan untuk menggurui masyarakat, tetapi untuk belajar dari
masyarakat dalam kehidupan nyata. Boleh jadi teori yang mereka pelajari
termentahkan atau belum teruji di tempat yang mereka singgahi karena semua
teori tetap saja terbatas oleh ruang dan waktu.
Mahasiswa
juga bisa belajar tentang pertanian dan peternakan. Bisa turut serta
menyumbangkan ide dan gagasan berkaitan dengan rencana pembukaan area wisata,
yang menurut informasi pak kades cukup potensial tersebut.
Ooo..
iya, kaitannya dengan masalah air, jangan khawatir, Kalimanis termasuk wilayah
yang berlimpah airnya. Udaranya sejuk dan dingin. Jangan lupa membawa selimut
tebal agar tidak kedinginan ya…
Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam...
Artikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Seperti artikel berjudul Tafsir Mimpi Raja
BalasHapusbosen kalah kalah aja..?? silahkan coba registrasi di bolavita
BalasHapushanya dengan modal 50 ribu sudah bisa jadi jutawan
buktikan sendiri no Hoax... ^^ sabung ayam filipina
info lbh lanjut:
WA: +628122222995