Titik Balik
Setiap orang pernah sampai pada titik klimaks dalam perjalanan
hidupnya. Saat berada pada titik klimaks tentu rasa malas akan menyerang. Di saat
seperti inilah seseorang memerlukan suatu hal yang bisa membawanya untuk
kembali pada kondisi sebagaimana sebelumnya. Saya menyebutnya sebagai titik
balik.
Titik balik adalah kondisi di mana seseorang kembali pada keadan
fresh, penuh dengan semangat dalam menghadapi setiap tantangan yang
menghadangnya setelah ia berada pada titik puncak yang menyebabkan dirinya
kehilangan mood untuk bergerak ke arah yang positif. Untuk kembali pada titik
seperti ini, bukanlah hal yang mudah. Perlu upaya sungguh-sungguh dari seorang
yang mengalami kondisi ini, untuk keluar dari titik kejenuhannya.
Beragam cara biasanya dilakukan orang untuk mengembalikan mood yang
hilang. Sebagian orang memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya,
bercanda riang melepaskan kepenatan. Sebagian lain memilih untuk pergi ke
tempat-tempat wisata, melepaskan semua beban yang ada pada dirinya untuk
kemudian kembali menjalani aktifitas yang menyita pikirannya. Sebagian lagi ada
yang memilih menghabiskan waktu di kamarnya, istirahat dan tidur.
Apapun caranya yang penting -menurut saya, adalah mampu menumbuhkan
kembali spirit yang hilang dari dalam diri, sehingga semangat yang tadinya
luntur bisa pulih untuk kesekian kalinya. Ya, manusia tidak sama dengan robot. Manusia
memiliki perasaan, kepekaan dan batasan dalam melakukan kerjanya. Dia memerlukan
istirahat dan asupan. Tidak hanya sekedar asupan makanan, tetapi lebih dari itu
ia memerlukan asupan sentuhan spiritual yang menumbuhkan kembali semua daya,
potensi dan semangat yang tadinya luntur.
Tidak ada seorangpun yang mengetahui dan memahami orang lain secara
sempurna. Saat kita melihat dan menilai orang lain, tentu ada saja sisi-sisi
lain yang tak tampak oleh kita meski yang kita amati adalah seorang yang selalu
menemani di setiap sisi kehidupan semisal, istri, orang tua dan anak. Ingat,
tetap saja ada yang tidak anda ketahui dari mereka, pun pula juga tidak pula
sesuatu itu harus anda ketahui.
Di saat anda dalam kondisi yang penuh dengan keterpurukan, mencapai
titik klimaks dalam perjalanan hidup anda, cobalah untuk mengistirahatkan diri
anda dari aktifitas yang menyita pikiran dan tenaga anda, dan cobalah untuk
mengingat hal yang menyenangkan. Menjalani aktifitas ringan yang bisa membuat
anda fresh kembali sehinga anda bisa memiliki semangat sebagaimana sebelumnya. Anda
juga bisa menghabiskan waktu bersama orang-orang dekat anda untuk sekedar
curhat dan melepaskan beban-beban berat dalam pikiran anda. Bila semua itu
sudah anda lakukan, namun ternyata titik balik yang anda harapkan tak kunjung
tiba, satu hal lagi yang harus anda pikirkan. Apa itu? Koreksi diri apakah anda
telah melupakan sesuatu yang paling berharga dalam diri anda? Siapa itu? Dialah
yang telah menciptakan diri anda, Allah Swt.
Ya, seringkali orang tidak menyadari akan hal ini,-termasuk saya. Saat
berada pada puncak kegelisahan sebaiknya kita mencoba untuk menghadirkan-Nya
dalam setiap tarikan nafas dan kedipan mata. Menghadirkan-Nya seolah seperti
menuangkan air segar nan jernih di saat dahaga datang menerpa. Semakin anda
mengingat-Nya, semakin anda yakin akan pertolongan-Nya, dan semakin anda
rasakan ketenangan dan kedamaian bersama-Nya. Semoga kita bisa menjadi orang
yang selalu menguingat-Nya dan mendapat hidayah, taufiq-Nya dalam setiap waktu
dan kesempatan yang berjalan dalam hidup kita. Amin
Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam...
Komentar
Posting Komentar