Munculnya
Hikmah
Banyak orang
yang mengira bahwa hikmah itu sepadan dengan filsafat. Filsafat sebagaimana disebutkan
dalam beberapa literatur berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata ini
tersusun dari dua kata philein (mencintai), philia (cinta), philos (sahabat,
kekasih) dan shopia (kebijaksanaan, kearifan). Dengan demikian secara sederhana
filsafat memiliki arti cinta kebijaksanaan.
Secara khusus
al-Gaza>li menyitir hal ini di dalam al-Risa>lah al-Ladunniyah. Beliau mengatakan
bahwa tidak semudah itu seseorang bisa dikatakan sebagai ahli al-h}ikmah atau h}aki>m.
Menurut al-Gaza>li hikmah tidak bisa dicapai dengan hanya usaha-usaha
belajar yang sifatnya manusiawi, -layaknya manusia pada umumnya.
Lebih lanjut
beliau mengatakan bahwa hakikat ilmu ladunni diperoleh dari ilmu ladunni.[1] Seorang yang
tidak mampu mencapai derajat ilmu ladunni, dia tidak bisa disebut sebagai
h}aki>m karena h}ikmah merupakan sebagian di antara pemberian-pemberian
Allah Swt.[2]