Orang Paling Bakhil di Dunia


Orang Paling Bakhil di Dunia

Secara sederhana kata bakhil sepadan dengan kata kikir. Satu sifat tercela yang ada pada diri manusia karena tidak memiliki rasa empati kepada orang lain yang membutuhkan.

Di dalam hidup, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama antara satu dengan lainnya. Ada seorang yang diberi kemampuan lebih, sehingga ia mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, ada pula yang sebaliknya, untuk memenuhi kebutuhan hidup dia mesti mati-matian bekerja tanpa mengenal waktu.


Hal ini sesungguhnya bukan hal yang mesti dijadikan alasan bagi seseorang untuk mengeluh, apalagi menyalahkan Tuhan, karena menganggap-Nya tidak adil. Semua yang terjadi dan dialami oleh manusia sudah menjadi ketentuan-Nya, yang mesti dijalani secara ikhlas dan tetap ingat bahwa semua itu semata hanyalah amanah.

Di saat berada dalam kondisi lebih, bagaiamana cara ia mensyukurinya dan menggunakan kenikmatan yang telah diberikan. Pun pula, saat kondisi sedang terpuruk, banyak kekurangan, jatuh dalam lilitan hutang, misalnya, tetap memiliki sifat optimis dan meyakini bahwa ia mampu melaluinya.

Di dunia ini, tidak ada orang yang benar-benar kaya, dan mampu mencukupi kehidupannya. Bahkan mereka yang bergelimang harta pun masih membutuhkan bantuan dari si miskin untuk melancarkan bisnisnya, menyelesaikan pekerjaannya dan seterusnya.

Oleh karena itu, seyogyanya dalam hidup kita tidak memiliki sifat sombong dan bakhil saat ada seseorang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka yang mau menolong sesamanya sesungguhnya sedang menolong dirinya sendiri karena ia tidak tahu kapan ia membutuhkan pertolongan orang lain. Sebaliknya mereka yang bakhil, kikir dan enggan membantu yang lain baik tenaga maupun materi sesungguhnya ia sedang bakhil terhadap dirinya sendiri.

Di  antara sifat bakhil yang paling dianggap sebagai bakhil tertinggi adalah seorang yang saat mendengar nama Rasulullah Saw. disebut di dekatnya, ia tidak mau untuk membaca sholawat kepadanya. Disebutkan dalam sebuah hadits:

وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ «أَبْخَلَ النَّاسِ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ»

Artinya: “Rasulullah Saw.bersabda: “Sesungguhnya sebakhil-bakhil manusia adalah seorang yang saat namaku disebut di dekatnya, kemudian ia tidak membaca sholawat kepadaku.”

Membaca sholawat kepada Rasulullah Saw. merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan. Beliaulah yang telah menjadi sebab bagi diciptakannya dunia beserta isinya. Sudah menjadi satu kewajiban bagi setiap muslim untuk memulyakan beliau dan memperbanyak sholawat kepada beliau. Orang yang paling banyak sholawatnya adalah orang yang paling dekat kepadanya kelak di hari kiamat.

Seorang yang tidak mau membaca sholawat saat mendengar nama Rasulullah disebut didekatnya adalah sebakhil-bakhilnya orang. Bagaimana tidak, ia tidak mau mensyukuri atas nikmat yang diterimanya sebab semua kenikmatan berawal dari terciptanya nur Muhammad yang menjadi ashlul khilqah seluruh makhluk.

Komentar