Kedudukan Seseorang di Sisi Rabnya
Seorang
mukmin senantiasa berharap bahwa ia menjadi seseorang yang mulia di sisi
Tuhannya. Beragam upaya dilakukan untuk mendapatkan posisi istimewa di sisinya.
Akan tetapi syaitan juga tidak akan membiarkan seorang manusia mencapai derajat
tinggi di sisi-Nya. Permusuhan antara manusia dan syaitan telah terjadi
semenjak ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam A.S. Kesombongan
yang ada pada dirinya, merasa bahwa ia lebih mulia dari Adam, menyebabkan
dirinya berani menentang perintah Allah. Padahal ia adalah penghuni surga
sebelum manusia pertama diciptakan. Peristiwa itu diabadikan oleh al-Qur’an
Surat al-Hijr (15); 31-40: