Kerjasama
Rapat koordinasi pagi ini diawali dengan sedikit pengarahan dan
tausiyah dari Mudir Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H. Muhammad Teguh Ridlwan, M.Ag.. Inti
dari tausiyah itu adalah perlunya kerjasama tiem dalam menjalankan seluruh
aktifitas kema’hadan. Hal ini penting mengingat inti dari organisasi adalah
adanya kerja tiem. Mental menjagakan harus dihilangkan dari diri setiap
personil yang ada di dalamnya. Ibarat satu tubuh, satu sakit, yang lain juga
turut merasakannya. Demikianlah kerjasama indah yang dibangun oleh struktur
tubuh manusia.
Kerjasama sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, apapun dan
seperti apapun modelnya. Tanpa kerjasama organisasi ibarat tubuh tanpa jiwa. Tidak
hidup dan tidak mampu berbuat apa – apa. Kalaupun masih hidup pasti terjadi
ketimpangan. Ketimpangan itu akan menyebabkan laju dari sebuah organisasi
semakin lamban dan pada akhirnya terhenti ditengah jalan.
Semangat kerjasama perlu ditumbuhkan dalam diri setiap anggota
tiem. Kerjasama solid tiem akan membawa dampak positif bagi progresifitas organisasi untuk meraih
tujuan yang diharapkan. Tanpa itu semua sulit rasanya tujuan yang diimpikan
jadi sebuah kenyataan.
Seperti dimaklumi bahwa IAIN Tulungagung, khususnya dalam hal ini
ma’had al-Jami’ah memiliki program baru yang sebenarnya sudah dimulai pada dua
semester yang lalu. Hanya saja program disemester kemarin kurang maksimal oleh
karena sesuatu dan lain hal. Program baru itu adalah madin, madrasah diniyah
mahasantri IAIN Tulungagung.
Sesuai dengan pengarahan yang diberikan oleh rektor IAIN
Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag., bahwa seluruh mahasiswa IAIN Tulungagung
adalah mahasantri, baik mereka yang berada pada jenjang S1, S2, maupun S3. Kesemuannya
berada di bawah naungan Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Berdasarkan hal itu
gerakan santri kuliah yang beberapa saat lalu pernah mengemuka pada peringatan
hari santri akan benar – benar direalisasikan tahun ini.
Semua mahasiswa utamanya mahasiswa baru akan mendapatkan pengajaran
sebagaimana madrasah diniyah di pesantren. Program ini wajib diikuti oleh semua
mahasiswa yang nantinya juga disebut sebagai mahasantri. Sejauh ini sudah
dilakukan persiapan – persiapan oleh pihak pengelola. Adapun model
pembelajarannya akan menggunakan model pesantren salafi dengan system makna
gandul. Ini menjadi pilihan untuk mendukung cita – cita IAIN menjadi kampus
dakwah dan peradaban yang tetap berpegang pada nilai – nilai luhur para salaf
shalih.
Mengingat bahwa in put dari mahasantri yang beraneka ragam, ada
yang sudah pernah mengenyam pendidikan pesantren, ada juga yang belum maka ada
beberapa program yang disediakan oleh ma’had al-jami’ah. Bagi mahasantri yang ingin
mendalami baca tulis, seni baca dan menghafal al-Qur’an, disediakan program
Dirasah Qur’aniyyah yang mencakup BTQ (Baca Tulis al-Qur’an), teruntuk mereka
yang belum atau kurang mahir dalam membaca dan menulis al-Qur’an, Tilawah
al_Qur’an, seni baca al-Qur’an dengan lagu, teruntuk mahasantri yang ingin
mendalami bidang seni baca al-Qur’an dan disyaratkan mereka yang telah mampu
membaca al-Qur’an dengan baik, dan tahfidz al-Qur’an, teruntuk mahasantri yang
ingin menghafal al-Qur’an. Semuanya insya Allah akan dibina dan dibimbing oleh
para ustadz yang kompeten dalam bidangnya. Dengan demikian kedepan diharapkan
tidak lagi ditemukan mahasantri yang tidak bisa membaca al-Qur’an menjelang
ujian skripsi.
Bagi mereka yang telah memiliki kemaampuan bagus dalam membaca
al-Qur’an dan memiliki pengalaman di madrasah diniyah disediakan program
madrasah diniyah. Program ini terdiri dari madrasah diniyah al-ula, madrasah
diniyah al-wustha, dan madrasah diniyah al-‘ulya. Pada madrasah diniyah al-ula
diajarkan kitab al- Ajurumiyah, Aqidatul Awam, Mabadi’ al-Fiqhiyyat, dan Nur al-Yaqin. Di tingkatkan
madrasah diniyah al-wustha, disajikan pembelajaran kitab al-Imrithiy, Fathu
al-Qarib, Jawahir al-Kalamiyah, dan Ta’lim al-Muta’allim. Sementara di tingkat
madrasah al-‘ulya, diajarkan kitab Alfiyah Ibnu Malik, Fathu al-Mu’in, dan
al-Hikam Ibnu Athaillah. Kesemuanya akan diampu oleh para ustadz yang kompeten
dalam bidangnya masing – masing.
Semua program besar itu tentunya tidak bisa terwujud tanpa
kerjasama yang apik antara para pengelola dan juga pihak – pihak terkait. Karenanya
koordinasi baik intern maupun ekstern sangat diperlukan untuk mensukseskan
program besar ini. Mudir ma’had sangat mengharap kerjasama yang solid antara
para murobbi dan musyrifah dalam mensukseskan agenda besar ini. Insya Allah
bila program ini sukses, maka akan menjadi jariyah dari seluruh pengelola
karena menjadi pelaku pertama.
Semoga Bermanfaat...
Allahu A'lam...
Komentar
Posting Komentar