Waspada Berita Hoax



Waspada Berita Hoax
(Seri Khutbah Jum’at)

Seperti biasa khatib mengawali dengan mengajak jama’ah untuk semakin meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah. Dengan keimanan dan ketaqwaan maka kita akan selamat, baik dalam kehidupan dunia lebih – lebih di akhirat.

Tema khutbah jum’at khatib kali ini adalah berkaitan dengan semakin merebaknya informasi dan berita – berita bohong yang saat ini populer dengan istilah hoax. Kehidupan di zaman akhir ditandai dengan semakin banyaknya berita – berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Betapa banyak masyarakat dan para generasi bangsa yang termakan oleh isu hoax tersebut hingga pada akhirnya menjadikan mereka terjerumus pada penyesalan.

Beredarnya isu – isu dan kabar hoax ini memang sulit sekali dibendung, apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini. Berita apapun bisa disebarkan dan diakses dalam hitungan detik melalui media – media on line. Kontrol orang tua kepada anak – anaknya juga sangat sulit dilakukan. Terlebih saat ini anak – anak sudah memegang alat komunikasi HP yang dibekali dengan aplikasi serba canggih. Banyak informasi dan situs – situs terlarang bertebaran dan mudah diakses oleh mereka. Hal ini menjadi satu hal yang membuat miris.

Betapa tidak, pada dekade akhir ini kita seringkali mendengar ada berbagai isu yang sengaja memang dilontarkan untuk meraup kepentingan pribadi. Mulai dari bisnis on line hingga bisnis yang dibungkus dengan mengatas namakan ibadah. Sungguh, hal yang sangat berbahaya bila selaku penerima informasi tidak waspada. Memang tidak semuanya buruk, tetapi sebagian diantaranya hanya tipu – tipu.

Belakangan kita dikagetkan dengan berbagai kasus yang juga berawal dari tipu – tipu. Mulai dari ustadz yang mampu menggandakan uang, biro travel haji yang bermasalah dan sebagainya. Semua itu bermuara pada berbagai berita hoax yang mudah menyebar dikalangan masyarakat dan dipercaya begitu saja.

Berbicara bohong termasuk bagian dari sifat munafik yang dikecam oleh Allah. para pelaku dusta akan dimasukkan ke dalam neraka. Rasul mensabdakan bahwa bohong, berkata tidak sesuai dengan fakta atau menyebar hoax termasuk bagian dari tanda kemunafikan. Sabda Rasul:

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya: (BUKHARI - 32) : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat". (H.R. Bukhari)

Orang – orang munafik, kelak mereka akan dimasukkan ke dalam neraka yang paling bawah. Mereka akan dibakar di neraka sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan selama di dunia. Keterangan ini terdapat dalam al-Qur’an Surat al-Nisa’ (4); 145:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145)

Artinya: Sungguh orang – orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S. al-Nisa’ (4); 145)

Orang – orang munafik termasuk di dalamnya adalah orang yang senang menyebarkan berita bohong atau hoax, mereka akan ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Mereka akan dibakar dengan api panas yang menyala – nyala sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan di dunia.

Para penyebar berita bohong juga diancam oleh al-Qur’an dengan murka Allah. Orang yang hanya berbicara namun tidak mau mengerjakan apa yang mereka katakana akan mendapatkan murka Allah. Firman Allah dalam al-Qur’an Surat al-Shaf (61); 3:

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)

Artinya: (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa – apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S. al-Shaf (61); 3)

Zaman akhir penuh dengan berita – berita bohong yang bertebaran. Sepatutnya sebagai umat Islam, kita senantiasa waspada terhadap berbagai isu yang bertebaran. Apalagi isu – isu yang bertebaran untuk memecah belah umat Islam. Jangan sampai kita ikut terjebak menjadi korban dari berita – berita bohong itu. Mudah – mudahan kita diselamatkan dari fitnah akhir zaman dan dijadikan sebagai orang yang selamat di dunia dan akhirat, serta kembali kepada Allah dengan membawa hati yang selamat.

Semoga Bermanfaat...
Allahu A'lam...

Komentar