Kamis, 23 Januari 2020

Jasa Rasul Tak Terbatas Meski Setelah Wafatnya


Jasa Rasul Tak Terbatas Meski Setelah Wafatnya


Rasulullah, Muhammad Saw., adalah manusia pilihan, kekasih Allah Swt. yang paling dicintai-Nya. Ia diutus di tengah-tengah kaum yang diselimuti dengan ‘kegelapan’ jahiliyah. Hidupnya selalu memberi manfaat kepada lainnya? Namun, sebagian orang mungkin tidak pernah menyangka bahwa ‘masa wafatnya/matinya’, ternyata Rasul juga tetap memberi manfaat kepada umatnya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Masa hidupku adalah kebaikan bagimu, kalian berbicara dan kami berbicara untuk kalian. Masa matiku adalah kebaikan bagimu, amal-amal kalian disampaikan kepadaku. Ketika aku melihat amal-amal kalian yang baik, maka aku memuji kepada Allah. Dan apa-apa yang kulihat dari amal kalian yang jelek, maka aku memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian”.

Rabu, 22 Januari 2020

Bolehkah Iri?


Bolehkah Iri?

Artikel ini berawal dari pertanyaan mahasiswa mengenai keadaan dirinya yang memiliki sifat iri, yakni iri pada kebaikan teman. Sejauh yang diketahuinya, bahwa iri dengan kebaikan itu diperbolehkan. Lantas sikap ini menyebabkan dirinya merasa kurang bisa merayakan,-katakan merasa bahagia, dengan keberhasilan yang diraih temannya, termasuk dalam hal ilmu pengetahuan. Hal itu menyebabkan kegalauan sendiri dalam dirinya sehingga ia merasa bahwa dirinya adalah orang jahat.

Pada dasarnya iri atau sifat hasad itu tidak diperbolehkan oleh Islam. Sifat ini termasuk sifat tercela yang sudah seharusnya dijauhi oleh setiap muslim. Bahkan dalam satu riwayat disebutkan bahwa, sifat hasad/iri bisa menghapuskan kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu bakar. Artinya betatapun seorang yang hasad melakukan ibadah, tekun dalam mendekatkan diri kepada Allah, amalnya akan sia-sia akibat adanya sifat hasad dalam dirinya. Ini menunjukkan bahaya sifat ini agar sebisa mungkin dijauhi dan ditinggalkan oleh semua umat Islam.

Selasa, 21 Januari 2020

Nyatanya Kebodohan


Nyatanya Kebodohan

Salah satu di antara hikmah diutusnya Rasulullah Saw. ke dunia ini adalah mengeluarkan manusia dari kebodohan. Nyaris, setiap kali dalam sesi ceramah, apapun bentuknya, asal dia seorang muslim, selalu mengikutsertakan shalawat salam atas Nabi Muhammad Saw. yang telah mengeluarkan manusia dari zaman jahiliyah,-kebodohan. Lantas benarkah semua umat Islam telah keluar dari sifat jahiliyah ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentu bukan perkara mudah. Tidak bisa ‘grusa-grusu’, ‘grudak-gruduk’. Diperlakukan perenungan secara mendalam, agar tidak terjerumus pada ‘kesimpulan yang salah’.

Senin, 20 Januari 2020

Wujud Yang Bercahaya


Wujud Yang Bercahaya

Tahukah anda, jka sebenarnya manusia merupakan wujud yang bercahaya? Atau, selama ini kita hanya menjalani apa yang mesti dijalani tanpa sesekali melihat dan menghayati serta mencoba untuk mengenali hakikat dari diri?

Masyhur di tengah para ulama, qaul yang mengatakan bahwa ‘Siapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya’. Sepele kelihatannya qaul ini, namun jika kita mau menggali, mencermati, serta melakukan analisa lebih mendalam, maka terdapat banyak rahasia di dalamnya, yang boleh jadi sampai kapanpun kita tidak mampu memecahkannya, hingga Ia sendiri yang memberitahukannya.

Minggu, 19 Januari 2020

Ikhlas


Ikhlas

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya berjudul di balik mujahadah 40 hari. Di bagian akhir saya menulis bahwa mengenai keikhlasan saya akan menuliskannya pada artikel yang lain. Inilah artikel yang saya akan tuliskan itu sebagai kelanjutannya.

Kata ‘ikhlas’ bukan hal asing di telinga kita. Hampir-hampir kita selalu mendengarnya dalam setiap kesempatan. Namun, bagaimana sesungguhnya ikhlas itu? Cukupkah ia sekedar diucapkan melalui lisan, atau lebih dari itu bahwa ikhlas sesungguhnya merupakan hal sulit yang perlu dan harus diikhtiarkan dalam kehidupan ini.

Sabtu, 18 Januari 2020

Shalawat Wahidiyah


Shalawat Wahidiyah

Artikel ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan akhina fillah, pada akun Dahroni Mukti perihal shalawat wahidiyah. Semoga artikel ini bisa membantu beliau untuk setidaknya mengetahui, memahami dan syukur-syukur bila berkenan mengamalkan. Insya Allah banyak faidah dan manfaat lain di samping faidah yang telah tertera di dalam lembaran shalawat wahidiyah, yakni untuk menjernihkan hati dan ma’rifat billah.

Perlu diketahui bahwa shalawat wahidiyah merupakan shalawat yang dita’lif/dikarang oleh Mbah KH. Abdoel Madjied Ma’reof Qs. Wa Ra. Dari Pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdhoroh dari Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Saat ini penerusnya adalah Kanjeng Romo KH. Abdul Lathief  Madjied Ra. Putra beliau Mbah KH. Abdoel Madjied Qs. Wa Ra.

Jumat, 17 Januari 2020

Di Balik Mujahadah 40 Hari


Di Balik Mujahadah 40 Hari

Bagi para pengamal shalawat wahidiyah, tentu istilah mujahadah 40-an bukan perkara asing. Sudah bisa dipastikan bahwa mereka yang telah mengamalkan shalawat wahidiyah pernah mengamalkan mujahadah 40-an, setidaknya di awal mereka mulai ikut serta mengamalkan shalawat wahidiyah. Jika para pengamal tersebut konsisten, pasti mereka tidak akan pernah melewatkan moment mujahadah 40-an yang biasanya dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni menjelang mujahadah kubro muharam dan mujahadah kubro rajab sebagaimana yang dimulai pada tadi malam.

Ya, shalawat wahidiyah merupakan amalan shalawat yang dita’lif oleh ulama asli Indonesia, dari bumi Kediri, tepatnya di Desa Bandari Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Shalawat ini dita’lif oleh Mbahk KH. Abdoel Madjied Ma’roef, Qs. Wa Ra., seorang kyai kharismatik pengasuh pondok pesantren Kedunglo yang saat ini dikenal dengan nama Pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdharah.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله اَكبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ ÙƒُÙ„َّÙ…َا...