Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Engkau Dustakan?
Andai saja kita berusaha menghitung nikmat yang diberikan Allah,
pasti kita tidak mampu menghitungnya. Pemberian-Nya tak terhingga, tak berbilang
jumlahnya. Mulai terbuka hingga terpejamnya mata. Tanpa karunia-Nya, semua akan
sirna, hancur tak berbekas.
Amat disayangkan, tak berbilangnya jumlah nikmat yang diberikan-Nya
ternyata belum mampu menjadikan kita sebagai makhluk yang pandai bersyukur.
Alih-alih bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya, sebaliknya kita lebih banyak
disibukkan dengan keluh-kesah yang kerapkali terlontar dari lisan saat bala’
datang menyapa. Ya, benar memang kata peribahasa, “Karena nila setitik,
rusak sudah susu sebelanga”. Karena sedikit ujian yang diselipkan dibalik
anugerah rizki-Nya yang tak terbatas,
mata dan telinga kita tertutup. Lisan terasa kelu berucap hamdalah
kepada-Nya. Yang ada hanya menggerutu, berucap sumpah serapah dan seabrek kata
yang tak sepantasnya dilontarkan, bila dihadapkan pada karunia-Nya yang tiada
tara.