Lailatul Mubarokah


Lailatul Mubarokah

Artikel sederhana ini masih ingin membahas tentang malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam yang disebut sebagai malam penuh berkah oleh al-Qur’an Surat al-Dukhan (44); 3. Allah Swt. berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (Qs. Al-Dukhan (44); 3)

Al-Thabari mengabarkan di dalam kitab tafsirnya bahwa ada perbedaan pendapat dari para ahli ta’wil mengenai malam yang disebut oleh ayat ini, apakah ia merujuk pada malam di sebuah tahun atau yang lainnya. Sebagian diantara mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lailatin mubarakah pada ayat ini adalah lailatul qadr, malam yang dikabarkan dalam Surat al-Qadr sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.


Ibnu Zaid mengatakan bahwa malam itu adalah malam lailatul qadr, Allah menurunkan kitab al-Qur’an mulai ummul kitab di malam lailatul qadr. Kemudian ia menurunkan kepada Nabi di malam-malam dan hari-hari lain, termasuk di selain lailatul qadr. Sebagian lain mengatakan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah malam nishfu Sya’ban.

Adapun pendapat yang paling benar menurut al-Thabari adalah pendapat yang menyatakan bahwa malam yang dimaksud adalah malam lailatul qadr karena Allah memujinya sebagai malam yang lebih baik (dari seribu bulan), dan kitab yang diturunkan tersebut berisi peringatan bagi orang-orang yang ingkar, kafir tidak mau mengakui keesaan Allah Swt. sebagai satu-satunya Tuhan yang berhaq disembah.

Pada malam itu, segala urusan selama setahun yang akan datang ditetapkan. Siapa yang akan mati, lahir, mulia (derajatnya), dihinakan dan segala urusan dalam setahun yang akan datang. Semuanya akan ditentukan-Nya di malam lailatul mubarakah/qadr.

Keberkahan lailatul qadr sangat dinanti-natikan oleh setiap umat Islam di manapun dan kapanpun mereka berada. Mereka berlomba-lomba dalam meraih keutamaannya dengan memperbanyak amal shalih, sedekah dan semacamnya.

Di Indonesia, khususnya di lingkungan saya, umumnya memasuki sepuluh terakhir di malam Ramadhan dan di malam ganjil, masjid-masjid menggelar pelaksanaan shalat lail yang akrab disapa dengan “shalat lailatul qadar”. Tentu, hal ini merupakan satu bentuk upaya yang dilakukan untuk melakukan syiar Islam di samping tentunya, berburu keutamaan malam lailatul qadr.

Tradisi positif semacam ini, meskipun saya belum pernah menjumpai di literatur yang saya baca, tentunya perlu di apresiasi. Ada sisi positif yang berupaya menyadarkan masyarakat, khususnya kaum awam akan adanya malam yang mulia di bulan Ramadhan yakni malam lailatul qadr. Yang perlu ditambahkan lagi adalah penyadaran bahwa lalilatul qadr merupakan rahasia-Nya, yang hanya Dia yang mengetahui kapan turunnya, sehingga semua orang berlomba-lomba dalam mengisi bulan Ramadhan. Semoga kita mendapatkan keberkahan Ramadhan dan Lailatul Qadr tentunya. AAMIIN


Komentar