Kebahagiaan Bagi yang Berpuasa


Kebahagiaan Bagi yang Berpuasa

Tanpa terasa, puasa Ramadhan yang kita jalani di tahun ini, telah sampai pada 10 hari yang kedua, tepatnya hari ini adalah puasa ke-13 bagi mereka yang memulai puasa di hari Jum’at, 24 April 2020. Ramadhan kali ini, berbeda dengan Ramadhan sebelumnya karena umat Islam bahkan semua umat manusia di dunia sedang diuji dengan merebaknya wabah penyakit sebagaimana yang telah kita maklumi bersama, yakni covid-19, corona.

Namun, alhamdulillah di tengah pandemi yang menimpa seluruh warga dunia, umat Islam khususnya, muslim Indonesia, masih tetap bisa menjalankan puasa sebagaimana biasanya. Sebagian muslim mungkin menghabiskan waktu ibadahnya di rumah, oleh karena mungkin ia berada di daerah yang memang dinyatakan sebagai “zona merah”, sebagian lainnya mungkin masih tetap bisa menjalani ibadah sebagaimana biasanya, tentunya dengan tetap mengikuti ketentuan pemerintah setempat.


Puasa merupakan ibadah istimewa yang berbeda dari ibadah lainnya. Jika ibadah-ibadah lain,-selain puasa, adalah milik anak Adam-pelakunya, lain halnya dengan puasa. Puasa adalah milik-Nya dan Dia,-sendiri, yang akan memberikan balasan pahala pada orang yang berpuasa. Hal ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Rasulullah Saw:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ حَسَنَةَ ابْنِ آدَمَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَّا الصَّوْمَ، وَالصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ، وَفَرْحَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "

Artinya: “Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjadikan kebaikan anak Adam dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Puasa itu milik-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, -memberikan balasan pahala puasa itu. Bagi seorang yang berpuasa itu terdapat dua kebahagiaan, yaiu kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan di hari kiamat. Dan sungguh bacinnya,-bau, mulut seorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan dengan bau misik.’”

Puasa memiliki keistimewaan dibanding ibadah lainnya. Pahala puasa akan diberikan langsung oleh Allah Swt kepada mereka yang berpuasa. Allah-lah yang Maha Mengetahui balasan bagi puasa yang dijalankan oleh seseorang, tentunya disesuaikan dengan kadar dan kualitas puasa yang dijalaninya.

Selain itu, dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa seorang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan yang tidak diperoleh oleh mereka yang tidak berpuasa. Kebahagiaan pertama adalah saat mereka berbuka puasa. Yakni, saat maghrib, atau saat idul fitri telah tiba. Kedua moment tersebut merupakan moment yang sangat dinanti oleh yang berpuasa. Setelah mereka seharian, atau sebulan penuh menjalankan ibadah puasa yang mengharuskannya untuk tidak menyantap makanan, minuman dan sejenisnya di siang hari, tibalah waktu bagi mereka diperbolehkan melakukannya, tentu hal ini adalah moment yang membahagiakan sendiri bagi seorang yang berpuasa yang tidak dirasakan oleh mereka yang tidak berpuasa.

Mungkin sebagian orang akan mengatakan, mereka yang tidak berpuasa juga sama merasakan kebagiaan, buktinya mereka makan makanan lezat, memakai baju saat lebaran dan seterusnya. Ya, secara fisik, kelihatannya mereka merasakan yang sama, tetapi tentu tetap saja berbeda dengan mereka yang berpuasa. Mereka yang berpuasa akan merasakan kebahagian melebihi mereka yang tidak berpuasa.

Kebahagiaan lain yang dijanjikan hadits tersebut di atas adalah orang-orang yang berpuasa kelak di yaumul qiyamah akan merasakan kebahagiaan. Yakni kebagiaan yang tidak pernah dirasakan oleh mereka yang tidak berpuasa, yakni kebahagiaan saat mereka bertemu dengan Tuhan-nya.

Komentar