Sabtu, 26 Oktober 2019

Ayo Menulis


Sabtu, 26 Oktober 2019
Kuliah Bersama Dr. Ngainun Naim, M.Hi

Banyak hal yang saya dapatkan di perkuliahan hari ini. Beliau memiliki banyak pengetahuan yang bisa ditularkannya bagi seluruh mahasiswa, utamanya berkaitan dengan tradisi yang digelutinya, “menulis”.

Menulis merupakan satu tradisi yang memiliki banyak manfaat bagi seseroang. Selain tradisi ini semakin memperkuat tradisi intelektual seseorang, memperbanyak khazanah pengetahuan dan sejenisnya, tradisi ini juga memberikan peluang bagi seseorang untuk hidup dalam “keabadian”.

Bagaimana bisa seseorang hidup dalam keabadian? Bukankah keabadian itu hanya milik Allah seorang? Ya, benar, keabadian hakiki hanyalah milik-Nya. Lantas apa yang saya maksudkan dengan keabadian ini?

Selasa, 22 Oktober 2019

PESANTREN DI TENGAH ARUS MODERNITAS


PESANTREN DI TENGAH ARUS MODERNITAS
Oleh: Muhamad Fatoni, M.Pd.I

Sekilas tentang Pesantren

Salah satu model pendidikan yang dianggap sebagai model pendidikan tertua di tanah air adalah model pendidikan pesantren. Pesantren merupakan model pendidikan asrama yang menaungi semua lapisan masyarakat, khususnya masyarakat lapisan bawah dan rakyat jelata, yang memiliki perbedaan dengan sistem pendidikan asrama Hindu-Budha yang hanya menaungi anak-anak aristokrat.[1] Pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang banyak memberikan kontribusi pada bangsa ini jauh sebelum proklamasi kemerdekaan sebagai penanda lepasnya bumi nusantara dari penindasan bangsa penjajah.

Di awal kehadirannya pesantren bersifat tradisional untuk mendalami ilmu-ilmu agama Islam sebagai pedoman hidup (tafaqquh fi al-din) dengan menekankan pada pentingnya moral dalam masyarakat.[2] Karena itu moralitas menjadi karakter yang melekat pada diri seorang yang mengeyam pendidikan di pesantren.

Kamis, 10 Oktober 2019

PRAKATA PANITIA


PRAKATA PANITIA
Mujahadah Rubu'ussanah Kab/Ko Blitar
Kamis, 10 Oktober 2019
di Alun-Alun Kanigoro Kabupaten Blitar

السلام عليكم وعليكن ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذى أتانا            بالواحدية بفضل ربنا
الحمد لله الصلاة والسلام       عليك والأل أيا خير الأنام
رب كريم وأنت ذو خلق عظيم          فاشفع فاشفع لنا عند الكريم
يا أيهاالغوث سلام الله          عليك ربني بإذن الله
وانظر إلي سيدي بنظرة          موصلة للحضرة العلية
يا ربنا اللهم صل سلم           على محمد شفيع الأمم
والأل واجعل الأنام مسرعين    بالواحدية لرب العالمين
ياربنا اغفر يسر افتح واهدنا     قرب وألف بيننا ياربنا
Ø Hadratul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjied RA. Pengasuh yayasan perjuangan Wahidiyah dan pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdhoroh yang senantiasa kita ikuti dan kita tha’ati.
Ø Al mukarromah Ibu Nyahi wa Ahlal Bait, yang kami mulyakan
Ø Para pramu perjuangan wahidiyah pusat yang kami hormati
Ø Para bapak, ibu, pengurus yayasan perjuangan wahidiyah dan pondok pesantren Kedunglo tingkat kota, kabupaten, kecamatan, desa serta imam-imam jamaa’ah yang kami hormati
Ø Para bapak, ibu, panitia pelaksana Mujahadah Rubu’ussanah yang kami hormati
Ø Para bapak, ibu, alim ulama, bapak kyai dan ibu nyahi yang kami hormati
Ø Bapak bupati blitar,............................... yang kami hormati
Ø Para pejabat pemerintah, baik sipil, TNI, maupun Polri, yang berkenan hadir yang kami hormati
Ø Para bapak, ibu tamu undangan yang kami hormati
Ø Hadirin-hadirat, mujahidin-mujahidat yang berbahagia.

Kamis, 26 September 2019

Dzikrul Maut


Dzikrul Maut

الحمدلله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. أما بعد فيا أيها الناس اتقوالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’at yang dimulyakan Allah..

Melalui mimbar khutbah jum’at ini, saya mengajak kepada seluruh jama’ah yang hadir utamanya diri pribadi saya, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt dengan berusaha melaksanakan seluruh perintahnya dan menjauhi larangannya.
Dan mari kita berusaha mengingat akan kematian yang datangnya pasti dan tidak bisa dielakkan oleh siapapun, baik rakyat jelata nan hina, maupun para konglomerat bergelimang harta.

Jumat, 16 Agustus 2019

Tiang Jalan


Tiang Jalan

Perjalanan menuju kepada Allah, bukan urusan mudah. Banyak penghalang dan rintangan yang akan ditemui para penempuh jalan untuk sampai ke hadrah qudsiyyah-Nya, Allah Swt.

Para ulama mewajibkan adanya para mursyid yang menuntun perjalanan para penempuh jalan ini. Para mursyid akan membimbing dan mengarahkan para penempuh jalan ini, agar mereka bisa sampai pada tujuan yang diinginkan dan tidak tersesat di jalan yang salah.

Di awal perjalanan, seorang penempuh jalan masih mudah membedakan antara yang benar dan haq. Hal ini dikarenakan hijab yang menjadi penghalangnya dan Tuhannya, masih berupa hijad zulmah. Kegelapan, yang karena gelapnya itu dia sadar dan memerlukan lentera untuk menerangi jalan yang ditempuhnya. Dia mencari lentera dari ilmu para ulama yang menuntunnya, dan mengarahkannya pada perilaku menjauh dari kemaksiatan. Sementara di tahapan berikutnya, hijab itu semakin lembut dan samar karena kuatnya ketaatan ibadah zahir yang dilakukan seringkali digunakan syaithan untuk melakukan tipu daya lembut dalam diri para pencari jalan ini.

Rabu, 14 Agustus 2019

Munculnya Hikmah


Munculnya Hikmah

Banyak orang yang mengira bahwa hikmah itu sepadan dengan filsafat. Filsafat sebagaimana disebutkan dalam beberapa literatur berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata ini tersusun dari dua kata philein (mencintai), philia (cinta), philos (sahabat, kekasih) dan shopia (kebijaksanaan, kearifan). Dengan demikian secara sederhana filsafat memiliki arti cinta kebijaksanaan.

Secara khusus al-Gaza>li menyitir hal ini di dalam al-Risa>lah al-Ladunniyah. Beliau mengatakan bahwa tidak semudah itu seseorang bisa dikatakan sebagai ahli al-h}ikmah atau h}aki>m. Menurut al-Gaza>li hikmah tidak bisa dicapai dengan hanya usaha-usaha belajar yang sifatnya manusiawi, -layaknya manusia pada umumnya.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa hakikat ilmu ladunni diperoleh dari ilmu ladunni.[1] Seorang yang tidak mampu mencapai derajat ilmu ladunni, dia tidak bisa disebut sebagai h}aki>m karena h}ikmah merupakan sebagian di antara pemberian-pemberian Allah Swt.[2]

Selasa, 06 Agustus 2019

Tercerabutnya Ilmu


Tercerabutnya Ilmu

Dalam salah satu  h}adi>t} Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، فَإِذَا ذَهَبَ عَالِمٌ، ذَهَبَ بِمَا مَعَهُ مِنَ الْعِلْمِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا»[1]

Artinya: Dari rasu>lula>h Saw. ia bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak akan mencabut ilmu dengan mencabutnya dari seseorang, tetapi Ia mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, ketika seorang alim pergi (wafat), dia pergi bersama ilmu yang dimilikinya, sehingga saat tidak tersisa lagi seorang alim, orang-orang menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya, mereka ditanya, kemudian mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, mereka sesat lagi menyesatkan.”  (HR. Ali> al-Ja’diy)

Ilmu tidak akan dicabut Allah Swt dari dunia ini dengan mencabutnya secara langsung, menghilangkannya dari hati para ulama. Akan tetapi Allah akan mencabut ilmu itu dengan mewafatkan para ulama yang memiliki ilmu tersebut.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...