Abu
Hurairah R.A. berkata, Rasulullah SAW bersabda:”Allah SWT berfirman: “Aku telah
mempersiapkan bagi hamba – hambaKu yang shaleh sesuatu (nikmat) yang belum
pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terbesit
dalam hati seseorang, dan bacalah jika kalian mau,”Seorangpun tidak mengetahui
apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam – macam nikmat) yang
menyedapkan pandangan mata (Q.S. al Sajdah /37;17)
Subhanallah,
betapa cintanya Allah kepada hamba – hambaNya yang shalih dan beriman. Kepada
mereka Allah menjanjikan kenikmatan tiada tara. Suatu kenikmatan yang tiada
pernah terlihat oleh pandangan mata, tiada pernah terdengar di telinga pun pula
tiada pernah terbesit dalam hati dan pikiran manusia.
Sungguh
suatu nikmat dan keuntungan yang besar manakala kita diberi kenikmatan bisa
menginjakkan kaki di surgaNya Allah, suatu tempat yang menjadi dambaan dan
idaman seluruh umat islam di muka bumi ini. Sungguh jikalau seandainya amal
kebaikan yang ada dalam diri kita ini ditimbang dimizan dengan amal keburukan
kita pastilah amal keburukan itu jauh lebih banyak dibandingkan amal baik kita.
Seandainya tanpa fadlal, rahmad dan kasih sayang Allah pastilah manusia masuk
kedalam api neraka tempat siksanya Allah. Na’udzu billahi min syarri dzalik.
Namun
begitulah Allah, Dia hamparkan ampunanNya mendahului ghadlabNya. Manusia yang
lalai dalam melaksanakan amanahNya, Ia ampuni apabila mau bertaubat dan mohon
ampun kepadaNya. Sungguh suatu kenikmatan yang amat besar. Seberapapun
seringnya seorang hamba lalai, Dia masih membukakan pintu maaf dan ampunan bagi
mereka yang mau bertaubat.
Betapa
celaka para zindiq merreka sering mengolok dan berulah. Mereka dustakan janji
Allah itu. Mereka meremehkan bahwa surga dan neraka hanyalah merupakan janji
semu dan bohong semata. Ibarat sebuah dongeng yang disampaikan untuk
meninabobokkan anak yang hendak tidur. Mereka ingkar terhadap janji Allah,
padahal janji Allah pasti nyata adanya.
Kita
ingat dalam sejarah ketika bangsa quraisy menghina rasulullah saw dan menyebut
beliau sebagai orang gila disaat peristiwa isra’ mi’raj terjadi. Mereka
mengolok – olok bahwa Muhammad telah gila. Mana mungkin perjalanan yang jauh
mulai dari masjidil haram sampai masjidil aqsha palestina kemudian mi’raj
sampai mustawa bisa ditempuh dengan waktu yang sangat singkat. Tapi begitulah
kehendak Allah, Ia jalankan hambaNya yang beriman di waktu malam dari masjidil
haram sampai masjidil aqsha hanya dalam waktu sekejab. Dialah yang berfirman
:”Ketika Dia menginginkan sesuatu, Dia berfirman :”jadilah” maka terjadilah.”
Subhanallah,
begitulah Allah telah menjanjikan kepada hambaNya yang beriman dan beramal
shalih surga, suatu tempat yang penuh dengan kenikmatan. Kenikmatan yang tidak
pernah dilihat dan dipandang oleh anak manusia selama hidupnya. Kenikmatan yang
tidak pernah terdengar sebelumnya oleh anak manusia didunia selama ia menjalani
kehidupan. Bahkan suatu kenikmatan yang sama sekali tidak pernah terbesit dalam
hati dan diri setiap nak manusia.
Kedatangan
mereka disurga disambut dengan hangat. Kepada mereka diucapkan :”kesejahteraan
Allah atas kalian semua wahai penduduk ahli surga.” Bidadari – bidadari cantik
yang tak pernah terlihat dan tersentuh menjadi teman para penghuni surga dalam
menikmati kenikmatan yang telah Allah anugerahkan bagi mereka.
Subhanallah,
betapa nikmatnya, betapa setiap hamba shalih berharap akan memasukinya. Mudah –
mudahan Allah berikan hidayah pada kita semua, sehingga kita mampu menjadi
hamba yang taat, hamba yang bertaqwa dan hamba yang senantiasa mendapat
ridlaNya. Amin
Komentar
Posting Komentar