Bila Rajab Ini Adalah Rajab yang Terakhir



Siapkah kita bila rajab ini adalah rajab terakhir kita?

Salah satu bulan yang dimuliakan Allah adalah bulan Rajab. Bulan di mana di dalamnya terdapat peristiwa agung Isra’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW untuk sowan menghadap kepada Allah untuk menerima wahyu shalat lima waktu. Satu ibadah yang paling penting dalam Islam yang dianggap sebagai tiang agama. 

Saya tidak sedang ingin membahas tentang kemulian bulan Rajab. Sudah banyak para pengkaji dan pembahas bulan Rajab yang tersebar di berbagai media social yang serba canggih semisal whatsap, facebook, twitter, blog dan lain sebagainya. Saya hanya ingin mengajak diri saya khususnya dan para pembaca yang berkenan membaca artikel ini tentunya.

Rajab tahun ini telah tiba. Satu hal yang tidak bisa kita pungkiri bahwa ternyata setahun sudah dari Rajab yang kemarin usia kita sudah berkurang, ingat, bukan bertambah. Banyak orang yang menganggap semakin hari semakin bertambah usianya. Sesungguhnya ini adalah pandangan yang salah. Hidup ini bagaikan kita menempati rumah kontrakan. Semakin kita tempati maka semakin kita sampai pada hari di mana kita harus menambah pasokan upeti. Hanya mereka yang bodoh saja yang mengira semakin panjang.

Sahabat, coba kita merenung, seberapa banyakkah amal yang kita kumpulkan dalam setahun ini? Sudahkah kita memperbanyak amal shalih yang bisa  mengantar kita pada kehidupan yang kekal abadi dan mulia di sisi-Nya? Kalau sekiranya sudah banyak amal shalih kita, coba pikirkan sekali lagi di antara sekian banyak amal shalih itu berapa banyak kira – kira yang memiliki kualitas yang sekiranya dapat diterima oleh Allah SWT?

Sahabat, coba kita renungkan, berapa usia yang telah kita lewati? Dari sekian usia yang telah kita lewati, berapakah usia yang kita isi dengan ketaatan kepada-Nya? Ingat, dalam sehari semalam waktu kita sama, 24 Jam, tidak kurang dan tidak lebih. Siapapun anda, apa jabatan anda, dan seberapa besar pengaruh anda dalam kehidupan masyarakat, waktu kita sama 24 jam. Renungkan, dalam 24 jam itu berapa jam yang anda gunakan untuk berbuat ketaatan kepada-Nya? Bila sudah anda tentukan, lantas pikirkan lagi saat anda melakukan ketaatan kepada-Nya, berapa jam yang di dalamnya anda ingat kepada Allah dan Rasulullah SAW? Masya Allah, ternyata dalam ketaatanpun kita masih lupa kepada Allah dan Rasul-Nya. Betapa dzalimnya kita, seolah taat, nyatanya maksiat. Coba renungkan ayat al-Qur’an, yang artinya; Celakalah bagi orang – orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya?

Sahabat, cobalah kita merenungkan, seberapa lama kita hidup di dunia? Bila hidup kita adalah delapan puluh tahun, tinggal berapa sisa usia kita? Lantas, berapa waktu yang terlewatkan dengan sia – sia dari usia kita?. Renungkan sahabat, dalam sehari berapa jam yang kita gunakan untuk tidur. Padahal apa yang kita lakukan saat tidur? Katakanlah mungkin selama sehari semalam kita tidur 8 jam, berarti dalam satu hari sudah sepertiga yang terlewat dalam hidup kita. Dalam 3 hari sepadan dengan sehari, satu bulan sepadan dengan sepuluh hari yang terlewat tanpa ketaatan kepadanya. Lantas dalam sehari berapa waktu yang kita gunakan untuk senda gurau dan hal – hal yang kurang bermanfaat, menonton tv, bermain bersama teman dan seterusnya. Katakan 5 jam, kalikan dalam waktu satu bulan kemudian setahun ditambah watu untuk tidur, lalu kurangi sisa hidup kita dengannya. Ternyata, kalau kita mau berfikir umur kita tidak seberapa lama. Pantaslah bila orang – orang sepuh kita bilang, urip neng dunyo iki paribasan koyo wong mampir ngombe.

Sahabat, ini sudah bulan Rajab. Bagaimana jika Rajab ini adalah Rajab terakhir untuk kita? Siapkah kita mempertanggung jawabkan semua yang kita perbuat selama ini. Bila semua terlewat begitu saja, bagaimana jawaban kita saat Allah menanyakan  amanah yang Ia berikan pada kita? 

Saat Rajab tiba Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak do’a:

اللهم بارك لنا فى رجب وشعبان وبلغنا رمضان

Artinya: Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan samapaikanlah kami (pertemukan kami) dengan bulan Ramadlan.

Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk memperbanyak memohon kepada-Nya agar kita diberikan barakah (ziyadatul khair filghaib) di bulan Rajab dan Sya’ban hingga kita bisa bersua dengan tamu Allah yang teramat istimewa yang kita nanti – nantikan, Bulan Ramadlan.

Semoga Allah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga Rajab ini menjadi Rajab terbaik yang pernah kita lalui. Semoga kita bisa menjalankan ketaatan kepada-Nya di bulan Rajab ini.

Semoga bermanfaat…
Allahu A’lam…

Komentar