SAAT RINDU RASUL TAK LAGI TERTAHAN
Tiada hal yang terindah dan membahagiakan bagi seorang muslim
selain perjumpaan dengan Rasulullah SAW., kekasih Allah SWT. Bertemu dengan
Rasulullah SAW. menurut banyak riwayat menandakan kebaikan bagi orang yang bertemu
baik dalam urusan dunia lebih – lebih urusan akhirat.
Seorang muslim bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. melalui mimpi
atau bahkan dalam keadaan jaga. Barangsiapa melihat Rasulullah SAW. dalam
mimpinya maka sungguh ia telah bertemu dengan Rasulullah SAW. secara nyata. Dalam
sebuah hadits disebutkan:
عَنْ
أَبِي مَالِكٍ الأَشْجَعِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
الله عَلَيه وسَلَّم : مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي.
Artinya: Dari Abi Malik al-Asyja’i, dari ayahnya, ia berkata:
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka sungguh ia
telah melihat aku”
Hadit di atas menjelaskan kepada kita, bahwa barangsiapa melihat
Rasulullah SAW. dalam tidurnya (bermimpi) maka orang tersebut benar – benar melihat
Rasulullah SAW. karena syaithan tidak mampu menyerupai Rasulullah SAW.
Itulah satu keistimewaan yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan:
من رأني
فقد رأى الحق فإن الشيطان لا يتمثل بي (رواه مسلم وغيره)
Artinya: Barangsiapa melihat aku (dalam mimpi), maka sungguh ia
telah melihat kebenaran (melihat Rasulullah SAW) dengan sebenarnya. Oleh karena
sesungguhnya syetan tidak bisa menyerupakan diri sebagai aku (H.R. Muslim
dan lainnya)
Bermimpi bertemu Rasulullah SAW. adalah tanda kebaikan. Disebutkan
dalam sebuah hadits:
وعن واثلة بن الأسقع ، رضي الله
عنه ، قال : قال رسول الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : لا تزالون بخير ما دام
فيكم من رآني وصاحبني والله لا تزالون بخير ما دام فيكم من رأى من رآني وصاحبني.) رواه أبو
بكر بن أبي شَيْبَة.
(
Artinya: Dari Watsilah bin al-Asqa’ R.A. ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: “Kalian semua dalam kebaikan selama ada diantara kalian seseorang
yang telah melihatku dan sahabatku, demi Allah kalian semua dalam kebaikan
selama ada diantara kalian orang yang telah melihatku dan sahabatku (H.R.
Abu Bakar bin Abi Syaibah)
Selama terdapat diantara umat ini seseorang yang melihat Rasulullah
SAW dan sahabat (meski dalam mimpi) itu pertanda bahwa umat masih dalam
kebaikan. Orang – orang yang bertemu dengan Rasulullah SAW adalah orang – orang
shalih yang hatinya senantiasa tawajjuh kepada Allah dan Rasulullah. Tanpa mereka
maka dunia ini sudah hancur karena perintah Allah SWT (kiamat).
Lantas bagaimana kita bisa bertemu Rasulullah SAW? Dalam sebuah
riwayat disebutkan, seorang murid bertanya kepada gurunya perihal bagaimana
cara bertemu dengan Rasulullah SAW. Terjadilah dialog antara keduanya:
Murid : “Bagaimana caranya
agar aku bisa bertemu Rasulullah SAW.?”
Guru : “Engkau ingin
bertemu Rasulullah SAW?”
Murid : “Ya, ajarkan kepadaku bagaimana caranya
agar aku bertemu Rasulullah SAW.”
Guru : “Datanglah ke jamuan makan malamku”
Allah ya karim… seornag murid bertanya kepada gurunya bagaimana
cara agar ia bisa bertemu dengan Rasulullah SAW., sang guru malah menawarkan
makan malam. Maka datanglah sang murid karena rasa keingintahuannya bagaimana
cara bertemu dengan Rasulullah SAW. Begitu sampai di acara jamuan makan malam
sang guru, terjadilah dialog antara keduanya:
Murid : “Sekarang ajarkan kepadaku bagaimana cara
agar aku bisa bertemu Rasulullah SAW?”
Guru : “Sabar, makanlah
dulu”
Ternyata guru tersebut menyediakan makanan serba asin tanpa menyediakan
seteguk air minum pun. Sang murid pun makan, ketika kehausan menimpanya, ia
meminta air, tetapi guru tersebut tidak memberikan. Selesai murid menghabiskan
seluruh makanan yang disajikan ia berkata kepada gurunya.
Murid : “Sekarang ajarkan aku bagaimana caranya agar
aku bisa bertemu dengan Rasulullah SAW?”
Guru : “Sabar, tidurlah,
besok pagi akan aku ajarkan kepadamu”
Murid itupun tidur dalam keadaan kehausan yang sangat. Dalam tidurnya
ia bermimpi melihat hujan turun dengan derasnya, sungai – sungai mengalirkan
air yang jernih dan segar, lautan luas terbentang dihadapannya. Keesokan harinya
ia bangun dan kembali bertanya kepada gurunya.
Murid : “Sekarang ajarkan kepadaku bagaimana caranya
agar aku bisa bertemu dengan Rasulullah SAW?”
Guru : “Sabar, apakah
engkau melihat sesuatu dalam tidurmu (mimpi)?”
Murid : “Ya aku menyaksikan hujan turun dengan derasnya,
sungai – sungai mengalirkan airnya yang jernih dan segar dan lautan luas
terbentang dihadapanku”
Guru : “Ketika niatmu sudah benar, cintamu
kepadanya sudah benar, pasti engkau bisa bertemu dengan Rasulullah SAW”.
Begitulah jawaban sang guru, apabila niat kita telah benar dan
tulus, cinta kita kepada Rasulullah SAW. juga sudah benar pasti kita akan
bertemu dengan Rasulullah SAW. Cinta yang tulus kepada Rasulullah SAW. akan
menumbuhkan rasa syauq (rindu tak berperi) kepada beliau. Kerinduan inilah yang
pada akhirnya akan menyababkan seseorang melihat Rasulullah SAW. dalam
mimpinya.
Salah satu cara agar kita bisa bertemu dengan Rasulullah adalah
senantiasa memperbanyak membaca shalawat kepada beliau Rasulullah SAW. dengan
adab yang baik. Salah satu manfaat terbesar shalawat adalah tercetaknya pribadi
Rasulullah SAW. dalam pribadi si pembaca shalawat. Dengan terus memperbanyak
shalawat maka hati akan diberikan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW.
Ketika kerinduan Aisyah R.A. kepada Rasulullah SAW. selepas
wafatnya tak tertahankan lagi, beliau memperbanyak membaca shalawat. Diantara shalawat
yang ia baca adalah:
الصلاة
والسلام عليك وعلى ألك يا سيدي يارسو ل الله خذ بيدي أدركني يا رسول الله
Siti Aisyah memperbanyak shalawat kepada beliau Rasulullah SAW.
disetiap waktunya, terutama pada malam jum’at. Menurut banyak riwayat pada
malam jum’at bacaan shalawat kita akan disampaikan langsung kepada Rasulullah
SAW.
Semoga bermanfaat…
Allahu A’lam…
Komentar
Posting Komentar