Larangan Berdusta Atas Nama Rasulullah
Berdusta adalah hal yang dilarang oleh agama. Islam melarang
umatnya berdusta dan memerintahkan kepada umatnya agar selalu berlaku jujur. Perilaku
dusta akan mengantarkan pelakunya pada penyesalan selama – lamanya, sementara
jujur akan membawa pelakunya pada kebaikan dan kebaikan akan membawa seseorang
kepada surga.
Setiap orang pasti punya keinginan masuk surga. Akan tetapi pada
kenyataannya mereka tidak mampu memenuhi syarat – syarat masuk surga. Mereka ingin
masuk surga, tetapi maksiat masih tetap mereka lakukan, minuman keras, judi dan
main perempuan tetap saja menjadi kebiasaan. Jika demikian halnya maka sulit
kiranya menggapai surga Allah yang hanya dijanjikan bagi mereka yang bertaqwa
kepada-Nya.
Salah satu perbuatan dusta yang sangat dikecam oleh Islam adalah
berdusta atas nama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah manusia pilihan yang
menjadi kekasih-Nya. Pintu rahmat Allah terletak pada beliau, demikian pula kunci
hidayah dan petunjuknya. Memenuhi panggilannya sama dengan memenuhi panggilan
Allah, melaksanakan perintahnya sama dengan melaksanakan perintah Allah, ingat
kepadanya sama dengan mengingat Allah. Kedudukannya disisi Allah tiada tara dan
bandingnya. Semua makhluk berada dibawah kendali kepemimpinannya.
Karena kedudukan beliau yang tinggi disisi Allah, maka mendustakan
beliau termasuk kedalam dosa yang sangat dikecam. Dalam kitab Shahih Muslim
disebutkan:
عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ
كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا
وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ أَيْضًا
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ وَسُفْيَانَ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي
شَبِيبٍ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ
Artinya: (MUSLIM - 1) : Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Barangsiapa menceritakan hadits
dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, maka dia (perawi)
adalah salah satu dari para pembohong tersebut." Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Syu'bah dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab.
(dalam riwayat lain disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dan
Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu Syabib dari al-Mughirah bin Syu'bah
keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
tentang hal tersebut."
Hadits diatas menjelaskan ancaman bagi orang yang berdusta atas
nama Rasulullah SAW. orang yang berani berdusta atas nama Rasulullah menurut
hadits diatas tempatnya adalah di neraka. Neraka adalah tempat terakhir bagi
orang – orang kafir dan pelaku maksiat. Neraka akan dipenuhi oleh manusia dan
jin sebagaimana keterangan yang ada dalam al-Qur’an.
Mengingat bahaya dan ancaman berdusta atas nama Rasulullah SAW,
maka sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk selalu berusaha menjaga diri agar
tidak melakukan perbuatan berdusta atas nama rasul. Berdusta atas nama Rasul
sama artinya dengan menantang api neraka. Api terpanas yang tidak pernah ada tandingannya
didunia yang dipersiapkan Allah bagi mereka yang durhaka kepada-Nya.
Semoga bermanfaat…
Allahu A’alam…
Komentar
Posting Komentar