Bershalawat di Hari Jum’at




Hari Jum’at memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat muslim. Hari jum’at dianggap sebagai hari paling mulia bila dibandinkan dengan hari yang lain selain jum’at. Pada hari ini umat Islam yang bermukim dalam satu wilayah, kaum laki – laki khususnya, diwajibkan untuk menunaikan shalat jum’at secara berjamaah di masjid. Adapun kaum hawa, tidak ada kewajiban bagi mereka, namun apabila mau ikut berjamaah juga diperbolehkan.

Menurut riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW pernah ditanya perihal hari Jum’at. Beliau menjawab: “Hari Jum’at adaalh hari silaturrahmi dan pernikahan”. Oleh karena itu shalat jum’at juga dijalankan dalam kerangka membangun jalinan silaturrahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah.

Para ulama telah menjelaskan bahwa pada hari jum’at telah terjadi tujuh pernikahan antara para anbiya’ dan auliya’, yaitu:

1.      Pernikahan antara Nabi Adam a.s. dan Ibu Hawa
2.      Pernikahan antara Nabi Yusuf a.s. dan Zulaikha
3.      Pernikahan antara Nabi Musa a.s. dan Shofwara
4.      Pernikahan antara Nabi Sulaiman a.s. dan Ratu Bilqis
5.      Pernikahan antara Nabi Muhammad SAW. dengan Siti Khadijah
6.      Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Aisyah
7.      Pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Siti Fatimah

Peristiwa pernikahan ini juga merupakan salah satu diantara tanda bahwa hari Jum’at memiliki nilai lebih bila dibanding hari yang lain. Maka disunnahkan bagi umat Islam agar pada tiap – tiap hari jum’at memperbanyak silaturahmi antar sesama.

Hari Jum’at juga memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh hari yang lain:
1.      Hari Jum’at adalah hari terbaik
Hal ini di dasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda: “Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surge serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali di hari Jum’at.”
2.      Terdapat waktu mustajab untuk berdoa
Abu Huraoirah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya, Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu” (H.R. Muttafaqun Alaih)

Ibnu Qayyim al-Jauziyah- setelah menjabarkan tentang perbedaan pendapat tentang waktu itu mengatakan:
 “Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi” (Zadul Ma’ad Jilid I/389-390)

3.      Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari – hari lainnya
Pada hari Jum’at sedekah memiliki nilai yang lebih utama bila dibandingkan sedekah di hari lain. Ibnu Qayyim berkata:
 “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadlan dibanding bulan – bulan lainnya.” Hadits Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari – hari selainnya”. (Mauquf Shahih)

4.      Hari tatakala Allah SWT menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga
Sahabat Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (Q.S. 50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.

5.      Hari besar yang berulang setiap pecan
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW bersabda: 
“Hari ini adalah besar yang Allah tetapkan bagi umat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu.” (H.R. Ibnu Majah)

6.      Hari dihapuskannya dosa – dosa
Salman al-Farisi berkata: Rasulullah SAW bersabda:
 “Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa – dosanya di antara dua Jum’at.” (H.R. Bukhari)

7.      Jalannya orang yang shalat jum’at adalah pahala
Aus bin Aus berkata: Rasulullah SAW bersabda:  
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah.” (H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah)

8.      Orang yang wafat pada malam atau hari Jum’at diselamatkan dari fitnah kubur
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
“Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi, dinilai Shahih oleh al-Bani)

9.      Hari paling utama di dunia
Pada hari Jum’at, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi di dunia, antara lain:
a)      Allah menciptakan Nabi Adam a.s. dan mewafatkannya
b)      Nabi Adam a.s. dimasukkan ke dalam surga
c)      Nabi Adam diturunkan ke bumi
d)     Hari terjadinya kiamat

Demikianlah keistimewaan yang terdapat pada hari Jum’at. Selain itu ada amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. agar diperbanyak pada malam – malam dan hari Jum’at, yaitu memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan, terlebih pada hari Jum’at. Banyak riwayat yang menjelaskan tentang hal ini. Salah satu diantara hadits yang memerintahkan untuk banyak membaca shalawat di hari Jum’at adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi:

أكثروا من الصلاة علي فى كل يوم جمعة، فإن صلاة أمتي تعرض علي فى كل يوم جمعة. (رواه البيهقي عن أبي أمامة)
Artinya: “Perbanyaklah membaca shalawat kepada-ku pada tiap hari Jum’at, maka sesungguhnya bacaan shalawat umatku pada tiap hari Jum’at itu ditunjukkan kepada-ku” (H.R. Baihaqi dengan sanad hasan dari Abi Umamah)

            Memperbanyak shalawat pada hari Jum’at berdasarkan hadits di atas sangat dianjurkan. Bacaan shalawat umat manusia akan ditunjukkan kepada Rasulullah SAW pada tiap hari Jum’at.  Oleh karena itu seyogyanya umat Islam untuk selalu memperbanyak bacaan shalawat di hari itu.

Selain memperbanyak shalawat di hari Jum’at hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga adab dan etika saat membaca. Jangan sampai pada saat kita membaca shalawat sementara bacaan shalawat itu ditunjukkan kepada Rasulullah SAW, tetapi ternyata shalawat yang kit abaca tidak beretika dan tidak disertai adabyang baik. Bila itu yang terjadi tentu hal ini akan mengurangi nilai dari shalawat yang kita baca.

Dalam membaca shalawat hendaknya kita berusaha untuk menghadirkan pribadi Rasulullah SAW (hudlurul qalbi). Hal ini penting agar ruhaniyah kita dapat bersambung dengan Rasulullah. Dengan tersambungnya ruhaniah kita kepada Rasulullah maka akan semakin kuat rasa mahabbah kita kepada beliau. Jika rasa mahabbah itu sudah kuat dan semakin meningkat, Allah akan menganugerahkan kita untuk bisa berjumpa dengan Rasulullah meski hanya dalam mimpi.

Semoga bermanfaat …

Allahu A’lam bish Shawab…

Komentar