Karenanya Disesatkan, Karenanya Pula ditunjukkan

 

Karenanya Disesatkan, Karenanya Pula ditunjukkan

Seri Khutbah Jum'ah



الحمد لله الذي أنعم علينا بنعمة الإيمان والإسلام أشهد أن لا إله إلا الله الملك المنان وأشهد أن سيدما محمدا عبده ورسوله اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد فيا عباد الله اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah.

Mari di kesempatan yang penuh barakah ini, kita senantiasas meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya, dengan sekuat mungkin melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Hanya dengan bekal iman dan taqwa, kita menjadi pribadi yang selamat, baik dalam kehidupan di dunia, lebih-lebih saat kembali menghadap-Nya, kelak di hari kiamat.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah.

Di situasi yang serba tidak menentu, wabah penyakit ada di mana-mana, pandemi covid-19 tidak tahu kapan berakhirnya, dampaknya yang dahsyat dirasakan di mana-mana, tidak hanya di negara kita, namun di seluruh penjuru dunia, hal yang paling tepat untuk kita lakukan dan bahkan terpenting adalah dengan mendekat kepada Allah serta menjaga semua hak-hak-Nya. Tentunya dengan berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Disebutkan dalam sebuah riwayat:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا، فَقَالَ: «يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ، احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ» هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ "

Artinya: Dari Ibni Abbas, ia berkata, ‘Saya berada di belakang Rasulullah saw pada suatu hari, kemudian beliau bersabda: “Wahai Ghulam, Aku akan mengarimu beberapa kalimat, jagalah Allah, maka Ia akan menjagamu, jagalan Allah, maka engkau akan mendapati-Nya, dihadapanmu. Ketika engkau meminta, mintalah kepada Allah, ketika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya umat ini, sedandainya bersepakat untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat kepadamu, nisacaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat selain apa yang telah Allah tetapkan hal itu untukmu. Dan seandainya mereka bersepakat untuk berbuat sesuatu yang membahayakan dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu membahayakan dirimu kecuali dengan sesuatu yang Allah tetapkan menimpa dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. (Hadits Hasan Shahih Riwayat Tirmidzi).

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah.

Melalui hadis ini, Rasulullah saw mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa menjaga hak-hak Allah. Jangan sampai kesibukan kita dalam bekerja, mencari nafkah untuk keluarga membuat kita lalai akan perintah Allah swt. Jangan sampai kesibukan kita di kantor, perusahaan, toko, sawah dan sebagainya membuat kita lupa akan tugas utama kita di dunia ini, yakni ibadah kepada-Nya. Allah swt berfirman di dalam al-Qur’an:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)

Artinya: Dan tiadalah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku. (Qs. Al-Dzariyat (51); 56)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah.

Jika kita mampu menjaga semua hak-hak Allah di dunia ini, menjaga semua kewajiban kita sebagai hamba untuk mengbadi kepada-Nya, pasti Allah akan menjaga kita dalam setiap waktu dan kesempatan. Ketika kita benar-benar meminta kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya dengan ikhlas tanpa mensekutukan-Nya, pastilah ia akan memberikan pertolongan-Nya untuk kita.

Lebih-lebih di situasi seperti saat ini, wabah penyakit dimana-mana, covid-19 kabarnya kian meraja lela, tentu hal yang sangat dianjurkan adalah mendekat kepada-Nya dengan sedekat-dekatnya. Jangan sampai wabah penyakit ini justru menjadi sebab bagi kita untuk menjauhi-Nya, sebaliknya seharusnya kita semakin meningkat kualitas iman dan taqwa kita kepada-Nya.

Jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah.

Pandemi covid-19 adalah bagian diantara perumpamaan yang telah dibuat-Nya, supaya kita mau kembali kepada-Nya. Jika kita salah dalam mensikapinya, tentu kita akan tersesat dengan perumpamaan ini. Tetapi, bukan berarti pula kita meninggalkan ikhtiar lahir sebagai seorang manusia.

Ikhtiar lahir perlu dan harus tetap dilakukan sebagai bagian dari menjalankan perintah-Nya. Adapun yang paling utama adalah menjaga hati agar tidak berpaling dari-Nya. Sebatas takut pada makhluk dan lalai pada adzab-Nya. Banyak orang tersesat karena perumpamaan yang dibuat-Nya, namun banyak pula yang mendapat petunjuk. Allah mengingatkan kita di dalam al-Qur’an:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ (26)

Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (Qs. Al-Baqarah (2); 26)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah

Semoga apa yang terjadi di sekeliling kita hari ini, pandemi covid-19 sebagai satu perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk kita, tidak membuat hati kita goyah dan tersesat karenanya. Sebaliknya semoga semua perumpamaan itu semakin memberikan petunjuk bagi kita, bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa saja diambil-Nya tanpa bisa kita menolak-Nya. Seberapapun banyaknya harta kita, secerdas apapun, jangan lantas membuat kita membusungkan dada dan merasa seolah kita menjadi Tuhan, yang berada di atas segala-galanya. Sebaliknya semakin kita merunduk dan menyadari betapa hina dan lemahnya kita di hadapan-Nya.

Komentar