Guru



Guru

Guru
Oleh: Muhammad Luthfi Ghozali

Ada gugusan rindu membara
Adakah seteguk air yang telah engkau minumkan
Atau sebutir biji yang engkau tanam
Di dalam lubuk hati
Yang telah lama terlupakan
Dan gersang
Adakah setetes air hujan
Menjadikan kembali hidup dan bersemi


Burung pipit tersenyum
Mengajak lari
Menyambut pagi
Aku bangun
Mencoba melangkah
Tapi kaki sudah kaku

Mentari bersinar cerah
Menembus sekat pintu
Kemudian terbuka
Tapi mata yang terlanjur rabun
Menjadi semakin buram

Kau datang guru
Dalam mimpiku di siang hari
Sinarmu kuat
Menarik tanganku

Kau datang lagi guru
Dalam mimpiku di siang hari
Bersama pasukanmu
Meratakan jalan
Menyingkirkan rintangan

Aku yang telanjang
Tuli, bisu, buta
Melangkah lemah searah
Membaca isyarahmu

Adakah sinarmu,
Sinari aku?
Adakah kuatmu,
Kuati aku?
Aku bangun lagi
Semakin mendaki

Kau datang lagi guru
Saat aku rindui
Kini di depanku ada keretamu
Siap membawaku
Menuju maumu
1997

Keinduan seorang salik yang menapaki jalan ruhani menuju ke hadlrah-Nya Allah kepada guru ruhani. Keberadaan guru ruhani bagi seorang salik penting artinya. Betapa beratnya perjalanan menuju wushul ke hadirat Allah hingga seringkali seorang salik tidak sampai kepada Allah. Dia hanya terhenti pada satu titik yang merupakan tempat di mana setan dan iblis menjadikannya sebagai tempat jebakan. Banyak di antara mereka terhenti dan hanya menuruti kemauan iblis laknatullah ‘alaih.

Guru ruhani akan membimbing seorang murid dalam menapaki jalan – jalan terjal menuju wushul kepada Allah. Ia bagaikan lentera yang menerangi setiap sisi gelap jalan yang dilalui oleh santrinya. Ia menyingkirkan setiap hambatan yang merintangi jalan muridnya untuk sampai kepada Allah SWT. Ketulusan kasih sayangnya merengkuh setiap santrinya, memandikannya dengan tarbiyah bathiniyahnya sehingga tubuh muridnya yang penuh dengan noda dosa sedikit demi sedikit menjadi bersih hingga mampu memancarkan sinar keimanan.

Saat murid terjatuh dalam lembah jurang kenistaan, ia datang mengulurkan tangannya, menarik tangan muridnya dan ia mengeluarkannya dari lembah kenistaan. Ia mencoba membersihkan dengan rahmat dan kasih sayangnya. Ia bimbing muridnya sampai pada hadlrah-Nya Allah.

Saat sang murid merindukan kehadirannya, Guru datang kepada muridnya. Ia mampu membimbing muridnya, meski dari tempat yang  jauh dari muridnya. Jarak baginya, bukanlah suatu masalah. Seolah tiada jarak antara dia dan sang murid. Dari manapun murid memanggil, ia datang memenuhi panggilannya. Dengan tarbiyah dan nadlrah istimewanya, sang murid terbimbing secara ruhani.

Nadlrah guru senantiasa dirindukan muridnya dalam setiapo waktu dan kesempatan. Di mana pun dan kapanpun berada, bimbingan dan do’a restu guru yang didapatkan sang murid akan menjadikannya mawas diri sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh Allah. Mengingat tarbiyah guru menjadikan sang murid menjadi mudah untuk mengingat Allah dan Rasulullah SAW.
Jika kita ingin agar kehidupan lebih terarah, carilah guru yang mampu membimbing secara lahir dan batin. Guru yang mampu menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya. Dengan tarbiyah dan bimbingannya, semakin hari kita akan mengalami peningkatan. Peningkatan dalam sisi lahir dan batin. 

Semoga Bermanfaat...
Allahu A'lam...

Komentar