Selamat Jalan Ya Hujjaajal Muslimin
Labbaikallahumma labbaik…
Labbaika laa syariika laka labbaik..
Innalhamda wanni’mata laka walmulka laa syariika laka…
Gemuruh suara talbiyah mengiringi keberangkatan jamaah haji
wahidiyah tahun ini. Betapa bahagianya hati para hujjaj yang diberi kesempatan
untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Memenuhi panggilan-Nya, menuju
Bait-Nya, memenuhi panggilan Rasul-Nya, manusia pilihan yang menjadi kekasih-Nya.
Tahun ini guru ngaji saya, seorang ulama kharismatik di usianya
yang telah senja mendapatkan keistimewaan untuk menunaikan ibadah haji. Berangkat
dari KBIH di bumi Kedunglo al-Munadhdharah, Bandar Lor, Mojoroto, Kediri,
tempat lahirnya Shalawat Wahidiyah. Beliau berangkat dengan diiringi keluarga,
diiringi do’a oleh seluruh para santrinya.
Setiap saat menyaksikan keberangkatan jamaah haji, perasaan hati
selalu bergetar, betapa sebenarnya hati ini ingin sekali untuk bisa memenuhi
panggilannya. Semoga saja bisa dan Allah memberikan kesempatan. Tentu semua
umat Islam ingin untuk bisa sampai di sana mengerjakan ibadah haji.
Keberangkatan beliau menuju ke tanah suci ini Insya Allah akan
terus diiringi dengan do’a para pengamal wahidiyah Udanawu. Selama berada di
tanah suci insya Allah akan disongsong dengan mujahadah sampai kembalinya dari
tanah suci. Mudah – mudahan beliau diberi kemudahan dan kelancaran, dan
dijadikan sebagai haji mabrur. Haji mabrur yang tiada balasan baginya melainkan
surga Allah SWT.
Perjalanan haji sungguhpun merupakan ibadah yang membutuhkan
pendanaan besar, namun nyatanya kian tahun semakin banyak para pendaftar. Jika dahulu
untuk menunaikan ibadah haji seseorang tidak perlu menunggu lama, hanya setahun
dua tahun sudah berangkat, namun saat ini untuk menuju ke tanah suci seseorang
harus sabar menunggu dalam waktu yang cukup lama hingga belasan tahun. Sungguh bila
keimanan tidak ada dalam hati, apalagi hanya memakai hitungan matematis, sulit
rasanya berani untuk mengambil spekulasi mendaftar ibadah haji.
Ibadah haji selain membutuhkan pendanaan yang kuat, juga
membutuhkan fisik yang kuat. Fisik yang kuat dan bugar dibutuhkan oleh karena
hampir semua manasik haji membutuhkan kekuatan fisik. Nah, karena itulah
sebelum menunaikan ibadah haji seseorang harus mempersiapkan diri secara
jasmani.
Selain dari itu persiapan secara ruhani juga sangat diperlukan. Mengingat
bahwa ibadah haji bukanlah ibadah sembarangan, sudah semestinya seseorang
mempersiapkan ibadah ini secara special terutama dalam bidang keruhaniannya. Persiapan
ruhani ini penting agar keikhlasan selama menunaikan ibadah haji ini terjaga
dan haji mabrur bisa diraih.
Semoga Bermanfaat...
Allahu A'lam...
Komentar
Posting Komentar