Kebahagiaan Menyambut Ramadlan
Kedatangan Ramadlan adalah satu hal yang sangat membahagiakan bagi
orang yang beriman kepada Allah. Bagi seorang mukmin Ramadlan bukan bulan biasa
sebagaimana bulan yang lain, tetapi Ramadlan adalah bulan istimewa, lebih istimewa
dibandingkan bulan yang lain. Karena itulah begitu Ramadlan tiba luapan
kegembiraan hati seorang mukmin tak terperi, tidak mampu hanya sekedar
diungkapkan oleh kata. Bahkan seolah lidah telah kelu untuk menggambarkan
kebahagiaan hati yang tiada terkira.
Lain halnya dengan orang – orang yang tidak terdapat keimanan di
dalam hatinya. Datangnya bulan Ramadlan bagi mereka justru menjadi sebuah
musibah. Bagaimana tidak, mereka harus berlapar dan dahaga di siang hari
sementara kebutuhan mendesak untuk mencukupi kehidupan sehari – hari memaksa
mereka harus bekerja dengan keras. Bagi mereka kedatangan Ramadlan justru
menjadi sebuah bala’ dan bencana yang buruk baginya. Tidak salah bila pada
akhirnya mereka kemudian memilih untuk tidak berpuasa.
Sebagai seorang muslim yang beriman sudah seharunyalah kita merasa
bahagia dengan datangnya bulan Ramadlan. Bahagia karena bersua dengan Ramadlan,
bulan yang penuh dengan barakah dan ampunan Allah SWT. Dalam sebuah hadits dari
Abu Hurairah disebutkan:
أتاكم رمضان شهر مبارك. فرض الله عز وجل عليكم
صيامه، تفتح فيه أبواب السماء، وتغلق فيه أبواب الجحيم، وتغلّ فيه مردة الشياطين،
لله فيه ليلة خير من ألف شهر، من حرم خيرها فقد حرم
Artinya: Telah datang kepada kalian Ramadlan, bulan yang penuh berkah. Allah
wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan
pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal
akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik
dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di
malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan. (HR. Ahmad, Nasai
2106, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Bulan Ramadlan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits di
atas adalah bulan yang penuh dengan barakah. Bulan di mana seluruh amalan
setiap hamba akan dilipat gandakan pahalanya. Di bulan ini pintu – pintu surga
akan dibuka lebar, pintu neraka akan ditutup dan setan – setan akan dibelenggu.
Mengingat begitu besar dan agungnya bulan Ramadlan sepatutnya
seorang muslim yang mukmin merasa gembira dengan hadirnya bulan Ramadlan. Kebahagiaan
yang dirasakan seorang mukmin akan mendorongnya untuk senantiasa memanfaatkan
setiap waktu yang ada di bulan Ramadlan untuk senantiasa beribadah dengan
memperbanyak dzikir dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebaliknya bagi mereka yang tidak senang dengan kehadiran bulan
Ramadlan, tentu mereka akan menyia – nyiakan Ramadlan dengan melakukan hal –
hal yang tidak berguna atau bahkan sesuatu yang dilarang oleh Allah.
Mengerjakan perbuatan – perbuatan maksiat yang bisa menjerumuskan mereka ke
dalam neraka.
Kegembiraan akan datangnya bulan suci Ramadlan tentu akan
menjadikan seseorang berusaha untuk mengisi Ramadlan dengan berbagai aktifitas
yang berguna. Memperbanyak ibadah sunnah, tadarus al-Qur’an, i’tikaf, dzikir,
qiyamul lail dan seterusnya. Ini adalah ungkapan bentuk kebahagiaan akan
datangnya bulan suci Ramadlan.
Luapan kegembiraan datangnya Ramadlan bukan di dorong oleh adanya
pernik – pernik yang senantiasa ikut serta menghiasi suasana Ramadlan. Mulai dari
beraneka ragamnya masakan, camilan, ta’jil hingga pakaian yang dipersiapkan
untuk menyambut datangnya hari yang fitri. Seolah keduanya bagaikan dua keeping
mata uang yang terpisahkan antara satu dengan lainnya. Tetapi tentunya
kegembiraan datangnya Ramadlan tidak hanya seperti itu. Lebih dari itu,
Ramadlan adalah tempat bagi seorang muslim untuk berburu ridla Allah SWT,
hingga ia bisa menjadi makhluk yang dekat dengan-Nya. Menjadi orang yang paling
bertaqwa di hadapan Allah. Bukankah orang yang paling bertaqwalah orang yang
paling mulia di sisi-Nya.
Semoga bermanfaat…
Allahu A’lam…
Komentar
Posting Komentar